Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyoal Fadli Zon yang Membela Tri Susanti

4 September 2019   07:24 Diperbarui: 4 September 2019   07:44 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon I Gambar : Tribun

Fadli Zon memang yahud, tak ada hujan tak ada angin, Fadli Zon mengeluarkan pernyataan bernada " patriotisme" dengan membela Tri Susanti.

Sebagai informasi, Kepolisian Daerah Jawa Timur telah resmi menahan Tri Susanti sebagai tersangka bersama Syamsul Arifin (SA) perihal ujaran rasis terhadap mahasiswa, ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong.

Fadli mengatakan bahwa tindakan Susi bukanlah hal yang salah lantaran ingin untuk membela Bendera Merah Putih "Itu kan dia kalau tidak salah membela Merah Putih yang dilecehkan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Pernyataan Fadli ini dapat dianggap sebagai sesuatu yang kontraproduktif karena proses hukum terhadap Tri Susanti sedang berjalan. Polisi menjeratnya dengan 6 pasal dalam 3 peraturan perundangan.

Masing-masing yakni Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Bukan itu saja, selain diancam dengan beberapa pasal tersebut, Tri Susanti juga dilarang untuk bepergian ke luar negeri alias dicekal.

Peran Tri Susanti yang memang signifikan dalam peristiwa di Jalan Kalasan tersebut. Tri Susanti adalah Kordinator Lapangan atau korlap. Pergerakan massa di bawah arahan dan kontrol dari Tri Susanti.

Lalu apa yang bisa kita pahami dari pembelaan Fadli Zon terhadap Tri Susanti ini? Pertama, Tri Susanti adalah kader Gerindra, mungkin saja Fadli Zon ingin membela Tri Susanti, kader partai yang sumbangsihnya tidak sedikit untuk Gerindra.

Tri Susanti menjadi saksi membela Prabowo-Sandi dalam sidang mahkamah konstitusi, Tri Susanti juga menjadi Caleg Gerindra di Pileg lalu Dapil Jatim, ini berarti Tri Susanti mempunyai basis massa yang tidak sedikit, minimal Ormas.

Kedua, Fadli Zon memang sulit dipahami, alias tidak konsisten. Ketika pemerintah masih mencari cara yang tepat mengatasi dampak dari permasalahan di Asrama Papua tersebut, Fadli nampak muncul seeperti seorang pahlawan.

Fadli Zon mengeluarkan beberapa pernyataan yang intinya mengecam tindakan rasisme i di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.

"Saya kira itu bagian dari yang harus diintegrasikan. Sangat sensitif. Tidak boleh dan saya kira di seluruh dunia tidak boleh. Ucapan-ucapan seperti itu (rasis) pasti akan menyakitkan," kata Fadli Zon, dalam sebuah kesempatan.

Begitulah para politisi, terkadang A terkadang menjadi B, tergantung situasi dan kepentingan.

Sebenarnya publik berharap agar peristiwa di Kalasan yang akhirnya berdampak terhadap demo dan juga kerusuhan di beberapa titik di Papua dan Papua Barat ini segera diselesaikan.

Pemerintah sekarang sedang mencari skema yagn tepat untuk mengatasi persoalan demi persoalan ini. Aksi rasis yang dilakukan oleh Tri Susanti cs, berkembang lebih luas dengan adanya intervensi pihak yang menginginkan Papua merdeka seperti Benny Wenda cs.

Kabarnya, Jokowi akan mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan para tokoh adat di Papua dalam waktu dekat ini, sambil menunggu situasi keamanan kondusif.

Situasi kondusif memang harus dijaga, baik dari situasi keamanan, maupun dari pernyataan-pernyataan para tokoh politik. Berharap juga, Fadli Zon dapat menahan diri untuk melepas amunisi soal Tri Susanti ini, ketika situasi benar-benar belum reda.

Sumber : 1 - 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun