"Saya berpikir, amat sulit berpikir bahwa yang lebih tua minta maaf lebih dahulu, untuk meredakan kemarahn, kita yang muda harus memulai om"
Memang saat mereka berdua saling marah, tidak ada yang mau mengalah. Yang lebih tua merasa yang lebih muda kurang ajar, jika yang muda lebih lama mendengarkan, bisa saja yang senior akhirnya sadar, bahwa dia juga salah dalam kasus ini.
Berkutnya dan paling menarik adalah soal relasi antara suami dan istri.
Baca juga: Persuasif atau Pemarah, Gaya Kepemimpinan Mana yang Lebih Baik?
Jika dia istri anda, hitung terus, janganbicara
Jika dia suami anda, bicara terus, jangan hitung
Jika istri sedang marah, diam saja, jangan bicara, sekalimat pun dan membela diri.Â
Saya sudah membuktikan melalui komunikasi dari Orang tua saya, bahwa kalimat ini ada benarnya. Papa tidak akan pernah terpancing ikut marah, sampai mama selesai bicara. Dia akan diam, duduk saja, mendengar.
Ketika saya perhatikan, perempuan baik pacar, istri maupun mama itu hanya ingin didengarkan. Mengeluarkan keluh kesah dalam bentuk kemarahannya. Lalu dia akan capek, dan akhirnya bisa diajak berbaikan.Â
Persoalan paling utama adalah sang suami, atau pria tidak memahami itu, sehingga ikut marah, akhirnya cekcok dan masalahnya tidak akan pernah selesai.
Terkadang, sesudah itu saya perhatikan. Sehabis mama marah, udah capek, di depan televisi, mereka sudah kembali berbincang. Memang harus ada yang mengalah terlebih dahulu atau berhitung.