JIka dia lebih tua, hitung dulu sampai 50, baru bicara
Baca juga: Mengapa yang Salah Lebih Pemarah?
Dalam sepekan saya menjadi saksi dari terjadinya dua peristiwa kemarahan, melibatkan teman kantor dengan perbedaan usia. Dari dua peristiwa tersebut, angka-angka di atas memang punya arti.
Jika marah terhadap yang usia lebih muda, apalagi bawahan, kita terkadang tidak berhitung. Main hajar saja, mencaci memaki dan sebagainya. Kemarahan itu begitu hebatnya ketika kita beada "lebih" dari lawan kita.
Jika menghitung sampai 10, kita mempunyai kesempatan minimal untuk memilih kata-kata yang tepat. Seorang atasan kerap, melupakan ini, padahal yang paling diingat orang berbuah dendam adalah bukan esensi kemarahan tetapi cara dan kata yang diucapkan ketika marah. Seorang rekan kantor amat dendam kepada pimpinan karena ini.
Kenapa marah terhadap rekan seumuran harus menghitung lebih lama, hingga 30. Saya menduga ini soal sama-sama emosi. Ketika sama-sama emosi, mendegarkan lebih banyak atau memikirkan lebih banyak apat diperlukan. Berharap dalam 30 hitungan, kemarahan dari masing-masing orang dapat reda.
Jika terjebak dalam situasi marah dengan yang lebih tua, berhitunglah lebih banyak., hingga 50. Ada pesan yang cukup kuat disini, bahwa sebagai yang lebih muda, harus bisa menahan diri, bahkan jika perlu meminta maaf terlebih dahulu.
Kemarin seorang rekan kantor marah kepada rekan yang lain yang lebih tua.
"Dia harus minta maaf" kata teman saya dengan penuh amarah.
"Kenapa bukan kamu?"
"Dia kan yang lebih dulu salah.."