Pertama, Indra Sjafrie memilih menempatkan Hanis Saghara di posisi striker utama alih-alih memilih M.Rafly atau Todd Rivaldo. Cukup efektif karena meskipun tidak mencetak gol, Saghara mampu memberikan kecepatan bagi pergerakan timnas, dan membuka ruang bagi rekan-rekan yang lain untuk masuk ke daerah pertahanan UEA dengan lebih leluasa.Â
Kedua,Sjafrie akhirnya berani segera memasukan Todd Rivaldo di awal babak kedua, sesudah merasa timnas kita butuh aliran bola yang lebih baik serta mampu memberikan tambahan gol bagi Indonesia.
Sayang rencana Sjafrie sedikit berantakan sesudah Nurhidayat mendapat kartu merah. Namun sisi positifnya, Todd memiliki waktu beradapatasi lebih banyak dibandingkan saat melawan Qatar. Hasilnya Todd "menggila" di akhir pertandingan dengan pergerakannya.
Ketiga, pemain dapat bermain lebih kolektif. Meskipun masih ada beberapa kejadian sindividualistis, tetapi penampilan tim terlihat semakin kolektif. Pemain tidak lagi egois untuk mencetak gol untuk dirinya sendiri, tetapi memberikan kesempatan kepada para pemain yang dilihat berdiri lebih bebas.
Keempat, pemain dapat tenang saat menghadapi situasi sulit. Mental tim hebat adalah mampu keluar dari tekanan dan kesulitan. Kali ini timnas U-19 mampu melakukannya. Menghadapi gelombang serangan UEA, timnas tetap bermain rapi dan tidak panik. Kekuatan mental seperti ini amat dibutuhkan menghadapi partai-partai yang semakin sulit ke depan.
Pencapaian ini dapat disebut sebagai sejarah karena  merupakan yang pertama bagi Timnas Indonesia U-19 lolos ke fase  gugur dalam 40 tahun terakhir. Sebelumnya, terakhir kali Timnas  Indonesia U-19 lolos ke fase gugur Piala Asia U-19 pada tahun 1978.
Lolos ke perempat final sebagai runner up, membuat timnas U-19 dijadwalkan akan menghadapi laga berat di babak perempat final saat menghadapi juara grub B, Jepang. Kita berharap kolektifitas, semangat pantang menyerah dapat terus dipertahankan seperti saat ini. Dan yang paling penting adalah jangan terlalu larut dalam kegembiraan karena kita masih belum memenangkan apa-apa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H