Enrique juga sempat mencari akal untuk menahan serangan dari bek sayap mereka dan mendorong Pique untuk lebih maju ke depan. Formasi Barca sering berubah menjadi 3-3-4, saat Pique didorong mengganggu Bonnuci dan Chiellini di pertahanan Juventus.
Belum berhasil juga, karena ketika Pique di dorong ke depan, Higuain beberapa kali mampu melewati Umtiti dalam duel satu lawan satu. Enrique semakin pusing.
Di tengah pertandingan di babak kedua, Enrique yang berjanji akan memakai 8 orang penyerang, sempat merealisasikannya. Skemanya menjadi 2-4-4. Skema ini membuat Barca hanya meninggalkan Umtiti serta Busquet di belakang dan mendorong Alba, Roberto dan Pique maju ke depan.
Berhasil?. Tidak berhasil, malahan sepertinya Enrique “tobat” karena dalam sekali kesempatan Umtiti dan Busquets harus pontang panting ketika serangan balik Juventus membuat kedua pemain ini harus menjag 4 orang pemain Juventus. Untung gawang Barca masih aman.
Ketika Enrique memasukkan Alcacer untuk menambah daya dobrak, Allegri dengan cerdas memasukkan Barzagli. Tembok tebal pertahanan Juventus semakin tebal dengan kehadiran Barzagli yang artinya Barca semakin terlihat linglung untuk mencari cara menembus pertahanan Juventus. Allegri memang cerdas !
Kecerdasan Allegri serta keberaniannya ini membuat Allegri memang patut disejajarkan dengan pelatih papan atas dunia. Pantas saja Arsenal, Barcelona dan PSG dikabarkan terus mengejar tanda tangannya.
2. Pressing Ketat Yang Membuat MSN yang Tampil di bawah Performa Terbaik Mereka
Ketakutan para pendukung Juventus tentu saja tertuju kepada lini depan menakutkan Barca, Messi Suarez dan Neymar. MSN bagaikan mimpi buruk jika mereka mampu menampilkan kualitas dan keterpaduan di antara mereka.
Syukur bagi Juventus, MSN tampil di bawah performa mereka. Juventus dengan cerdas mampu melakukan pressing ketat kepada ketiga pemain ini.
Strategi ini bukan saja mampu membuat kerjasama mereka tidak dapat berjalan dengan baik, namun juga memaksa mereka untuk tampil individual dan cenderung egois. Terlihat jelas, Messi dan Neymar yang hanya sedikit mendapat ruang terburu-buru menendang bola ke gawang karena “takut” kembali dipressing.
Jika menilik pertandingan sebelumnya, sebenarnya pemain yang harus patut diwaspadai adalah Neymar. Neymar sangat licin dan mampu menciptakan peluang berbahaya bagi Barca. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa Juventus mampu menemukan Vaksin anti Neymar dalam diri Daniel Alves.