Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

7 Trik Agar Bisa Berfoto dengan Presiden di Tengah Kerumunan Massa

30 Juli 2016   14:55 Diperbarui: 30 Juli 2016   16:29 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Presiden Jokowi (Sbr Gbr : Arnold)

Soal rencana yang harus diketahui adalah jika kita bukan orang yang berprestasi dan layak dan juga masuk daftar undangan ke acara tersebut, maka jangan harap kita dapat masuk ke lokasi acara. Tanda pengenal atau undangan resmi menjadi harga mati jika ingin masuk ke lokasi acara. Oleh karena itu, buka mata dan telinga di mana kita bisa mendapat undangan gratis atau tanda pengenal gratis. Hihihi.

Saya ingin berfoto tetapi tidak mempunyai akses masuk. Kebetulan beberapa teman yang batal pergi berbaik hati memberikan saya tanda pengenal atau undangan untuk masuk ke lokasi acara. Dan Kebetulannya berlipat ganda karena saya bisa mendeteksi batalnya mereka melalui  media Sosial. Apakah ini takdir? Jangan katakan takdir jika anda jauh dari kerja keras..wah mulai hilang fokus...lompat ke langkah kedua aja yuuk...

2. Isi penuh baterai handphone atau kamera Anda

Jangan lupa untuk mengisi penuh Baterai Handphone atau kamera Anda. Jikalau anda pergi ke acara besar seperti ini, maka bukan hanya presiden tetapi menteri atau tokoh nasional yang menjadi favorit anda mungkin juga hadir. Belum lagi tampilan acara yang menarik menggoda Anda untuk menjepretnya tanpa henti. Yang pasti akan berhenti adalah baterai dari kamera atau handphone Anda.

Akan sangatlah tidak lucu, jika sampai kita harus kehilangan kesempatan berfoto dengan presiden dan terkulai lemas karena kamera atau handphone anda kehabisan baterai.

3. Jangan berlaku seperti undangan biasa tetapi seperti wartawan atau panitia.

Jangan berharap hasil yang besar jikalau tindakan kita masih biasa”. Kutipan dari orang yang saya tidak kenal ini jugalah yang mendorong saya untuk jangan menunggu kesempatan foto itu datang sendiri dari langit. Jikalau tetap duduk di kursi yang tersisa barisan paling belakang maka niat saya akan jadi mustahil. Presiden tidak akan menawarkan "Ayo, berfoto bersama saya". Mimpi kali yee...

Nah, lekas perhatikan di mana letak wartawan berada. Jika protokolernya sama dengan acara sebelumnya, maka Pers akan berada disisi bagian kanan depan. Itu tempat paling strategis  untuk mengambil gambar dan bergerak cepat sesudah acara selesai.

Berikutnya bantulah panitia jika perlu dan bincang-bincanglah dengan mereka, seraya mengakrabkan diri. Sok kenal, gitulah. Itu sangat berguna ketika kita akan bergerak ke tempat yang strategis  tetapi tidak dibolehkan oleh umum atau dikhususkan untuk panitia. Jika beruntung, kita mungkin akan dibolehkan. Mungkin saja.

Soal berlaku seperti wartawan atau panitia, saya memakai dress code batik padahal di undangan dress codenya adalah baju berwarna putih. Pemakaian Batik ini cukup berguna karena di acara seperti itu, batik hanya dipakai oleh panitia, pengamanan atau rombongan kementrian. Jadi pencitraan kita sudah Klop. Hehe.  

4. Seusai acara, mendekatlah kalau bisa dekat dengan rombongan Ibu-ibu yang ingin berfoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun