Urbanomika merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Kawasan Perkotaan yang mencakup antara lain: daya dukung, daya tampung, daya tarik, daya bangkit, dan daya kelola.
Ulasan tentang Urbanomika dapat dilihat pada artikel Kutukan Urban (Kawasan Perkotaan): Kemacetan - Kesenjangan - Kumuh yang juga memberikan gambaran tentang kawasan perkotaan serta permasalahan pada kawasan Greater Jakarta atau Jabodetabekjur.
Kawasan perkotaan merupakan faktor penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebagai pembanding, pada negara seperti RRT (Republik Rakyat Tiongkok) ada sekitar 50 kawasan perkotaan dengan populasi di atas 2 juta, sedangkan di Indonesia kurang dari 10 antara lain: Jakarta (Pusat, Timur, Selatan, Barat, Utara) dengan populasi sekitar 11 juta, Surabaya: sekitar 3 juta, Bandung: 2,55juta, Medan: 2,53 juta, Bekasi: 2,49 juta.Â
Berdasarkan realitas tersebut, pengembangan kawasan perkotaan perlu menjadi perhatian dan gambarannya seperti pada Peraga-5.
Berdasarkan proyeksi di atas teridentifikasi 25 kawasan perkotaan dengan Kawasan Greater Jakarta (Jakarta dengan perkotaan sekitarnya yang dalam UU Daerah Khusus Jakarta disebut sebagai aglomerasi Jabodetabekjur) menjadi yang terbesar di Nusantara dan juga di dunia (lebih besar daripada Greater Tokyo).Â
Menggunakan tinjauan berdasarkan Ekonomi Geografi dapat juga dilakukan pendekatan regional seperti berikut ini:
1. Sumatera: Regional Utara Medan - Banda Aceh - Sibolga; Regional Tengah poros Padang - Pekanbaru; Regional Selatan: Palembang -Jambi - Bengkulu - Bandar Lampung; Regional Laut: Kepulauan Riau dan Bangka Belitung
2. Jawa: seperti pada Peraga-3
3. Kalimantan: Kawasan Barat Pontianak - Tengah: Banjarmasin - Palangkaraya - Timur: Balipapan - Nusantara - Samarinda - Tarakan