Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kutukan Urban (Kawasan Perkotaan): Kemacetan - Kesenjangan - Kumuh

7 Februari 2024   23:39 Diperbarui: 8 Februari 2024   11:16 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-11 : Proyeksi Perumahan dan Kawasan Permukiman sumber : Arnold M dengan pengolahan

Kemacetan Kota Besar - Metropolitan

Merujuk pada TomTom Report berkaitan dengan kemacetan (Traffic Index ranking | TomTom Traffic Index ) gambarannya diberikan pada Peraga-5

Peraga-6 : Metro Traffic Index Ranking - sumber : Traffic Index ranking | TomTom Traffic Index )
Peraga-6 : Metro Traffic Index Ranking - sumber : Traffic Index ranking | TomTom Traffic Index )

Dari Peraga-5 ditemukan peringkat kota di Europe dengan kemacetan tinggi antara lain : London (UK), Dublin (Ireland), Milan (Italy), Bucharest (Romania), Paris (Perancis); sedangkan di Amerika Utara : New Mexico (Mexico), New York (USA), Toronto (Canada), Vancouver (Canada), Washington (USA); dan di belahan Asia antara lain : Bangaluru (India), Sapporo (Japan), Pune (India), Manila (Filipina), Taichung (Taiwan) - Tokyo (Japan) pada peringkat-8 disusul Jakarta (Indonesia). Sulit membayangkan Tokyo yang lebih macet daripada Jakarta tetapi demikianlah hasil pengamatan TomTom.

Populasi Greater Jakarta yang mencapai kisaran 42 juta terus bertambah sebagai dampak urbanisasi ataupun pertumbuhan penduduk pada ruang (spasial) yang tidak bertambah dikenal sebagai fenomena (Sumber); dan sejalan dengan efek pertambahan populasi bukan saja pada kebutuhan pangan tetapi energi, air, ruang, mobilitas, permukiman yang berimplikasi pada kesenjangan.

Berkaitan dengan mobilitas dengan bumbu kemacaten, beberapa catatan yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Pertumbuhan Ekonomi Nasional / Regional yang berdampak pada kesejahteraan dan mobilitas serta angkutan barang (Logistik)

2. Pertumbuhan kendaraan selaras dengan perkembangan teknologi antara lain : Autonomous Vehicle (aV), Electric Vehicle (eV), Fuel Vehicle (fV) dan Hydrogen Vehicle (hV)

3. Kemunculan Transportasi Publik Massal seperti MRT (East West Lane) dan perluasan MRT yang ada, perluasan layanan LRT (Light Raiway Transit. 

Secara khusus perlu dipahami bahwa pertambahan kendaraan secara rerata pada kisaran 6% (lihat Peraga-7); sementara penambahan jalan (akses, arteri, jalan nasional / provinsi) tidak lebih dari 1%. Dengan demikian akan terjadi penumpukan alias kongesti / kemacetan. 

Peraga-7 : Pertumbuhan Kendaraan Bermotor - sumber BPS
Peraga-7 : Pertumbuhan Kendaraan Bermotor - sumber BPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun