Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wajarkah Presiden Optimistis Saat Nilai Tukar Rupiah Bergejolak?

23 November 2016   17:04 Diperbarui: 23 November 2016   20:12 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kinerja Mata Uang - koleksi Arnold M.

Posisi Cadangan Devisa Indonesia dan China - Koleksi Arnold M.
Posisi Cadangan Devisa Indonesia dan China - Koleksi Arnold M.
Cadangan devisa Indonesia menunjukkan tren meningkat sementara Tiongkok menurun. 

Kondisi cadangan devisa Tiongkok ini ditambah dengan porsi transaksi dalam pasar finansial global yang besarnya hanya 2% (Lihat Peraga-1) serta penurunan indeks REER memberikan indikasi mata uang Renminbi belum diterima dan dipercaya stabilitasnya walaupun sudah masuk dalam basket SDR Basket International Monetary Fund. Juga dengan kondisi neraca perdagangan Tiongkok yang surplus tetapi cadangan devisa turun menunjukkan bahwa masih terjadi aliran dana keluar (Capital Outflow) dari Tiongkok dan Indonesia diprakirakan menjadi tempat tujuan dana yang keluar tersebut.

Saat terjadi gejolak nilai tukar, analisa dan komentar yang muncul sering ditampilkan dalam bentuk karangan prosa bebas yang sulit dicerna rasional serta logikanya dan tanpa dukungan data ataupun fakta; sebaiknya diabaikan saja. Jika berdasarkan indikator dan penjelasan dari Peraga-2, Peraga-3, dan Peraga-4, maka wajar Presiden Jokowi optimistis.

23 November 2016

Arnold Mamesah - Masyarakat Infrastruktur Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun