Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wajarkah Presiden Optimistis Saat Nilai Tukar Rupiah Bergejolak?

23 November 2016   17:04 Diperbarui: 23 November 2016   20:12 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rupiah Turun - sumber : bisnis.liputan6.com

Pernyataan sikap optimistis disampaikan Presiden Jokowi saat berbicara dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada 22 November 2016. Sementara pasca terpilihnya Donald Trump kurs tukar Rupiah tertekan dan sempat mendarat pada kisaran IDR (Rupiah) 13.800 untuk USD 1 untuk kemudian mereda dan berada pada rentang IDR 13.300-13.400. 

Berbagai spekulasi muncul dikaitkan dengan kebijakan Trumponomics (Kebijakan Ekonomi Donald Trump) dan prakiraan kenaikan US Fed Fund Rate pada pertemuan Desember 2016 mendatang. Tanda-tanda kenaikan tersebut semakin menguat dan selalu menjadi sentimen untuk spekulasi pada pasar valuta asing (valas).

Untuk memahami gejolak pada pasar valas glonal, diberikan besaran transaksi harian seperti pada Peraga-1.

Turnover Forex - koleksi Arnold M
Turnover Forex - koleksi Arnold M
Sumber Informasi : Bank for International Settlement (BIS) 

Setiap hari (7 x 24 jam) valas yang ditransaksikan pada finansial global setara dengan Dolar Amerika (USD) 5.1 Triliun, didominasi transaksi yang berpadanan dengan USD. Dalam kondisi global "New Normal", pergerakan dana bukan berdasarkan permintaan untuk transaksi perdagangan tetapi sarat sentimen dan spekulasi ditambah bumbu psikologis "Bandwagon Effect" alias ikut-ikutan. Sentimen "Trump" dan Fed Fund Rate naik menjadi bumbu sedap yang dihembuskan agar terjadi gejolak termasuk pada pasar valas di Indonesia.

Kondisi mata uang Rupiah berdasarkan indeks Real Effective Exchange Rate (REER) yang diterbitkan Bank for International Settlement menunjukkan tren meningkat dan kondisinya lebih baik dibandingkan dengan mata uang lain, seperti diberikan pada Peraga-2.

Trend Beberapa Mata Uang - Koleksi Arnold M.
Trend Beberapa Mata Uang - Koleksi Arnold M.
Sumber Informasi : Bank for International Settlement - REER (dengan pengolahan).

Dari Peraga-2 dapat dilihat bahwa tren Rupiah (Indonesia) dan Rupee (India) naik sedangkan Ringgit (Malaysia), Renminbi (Tiongkok) dan Real (Brazil) turun.

Dalam dua tahun terakhir (Oktober 2014 - Oktober 2016) perubahan yang terjadi pada indeks masing-masing mata uang diberikan pada Peraga-3.

Kinerja Mata Uang - koleksi Arnold M.
Kinerja Mata Uang - koleksi Arnold M.
Membandingkan perubahan indeks REER tahunan dan dua tahunan, kinerja Rupiah lebih baik dibandingkan dengan Rupee, Ringgit, Renminbi, dan Real.

Sebagai tambahan, potret Cadangan Devisa diberikan pada Peraga-4 dalam satu tahun terakhir.

Posisi Cadangan Devisa Indonesia dan China - Koleksi Arnold M.
Posisi Cadangan Devisa Indonesia dan China - Koleksi Arnold M.
Cadangan devisa Indonesia menunjukkan tren meningkat sementara Tiongkok menurun. 

Kondisi cadangan devisa Tiongkok ini ditambah dengan porsi transaksi dalam pasar finansial global yang besarnya hanya 2% (Lihat Peraga-1) serta penurunan indeks REER memberikan indikasi mata uang Renminbi belum diterima dan dipercaya stabilitasnya walaupun sudah masuk dalam basket SDR Basket International Monetary Fund. Juga dengan kondisi neraca perdagangan Tiongkok yang surplus tetapi cadangan devisa turun menunjukkan bahwa masih terjadi aliran dana keluar (Capital Outflow) dari Tiongkok dan Indonesia diprakirakan menjadi tempat tujuan dana yang keluar tersebut.

Saat terjadi gejolak nilai tukar, analisa dan komentar yang muncul sering ditampilkan dalam bentuk karangan prosa bebas yang sulit dicerna rasional serta logikanya dan tanpa dukungan data ataupun fakta; sebaiknya diabaikan saja. Jika berdasarkan indikator dan penjelasan dari Peraga-2, Peraga-3, dan Peraga-4, maka wajar Presiden Jokowi optimistis.

23 November 2016

Arnold Mamesah - Masyarakat Infrastruktur Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun