Kondisi cadangan devisa Tiongkok ini ditambah dengan porsi transaksi dalam pasar finansial global yang besarnya hanya 2% (Lihat Peraga-1) serta penurunan indeks REER memberikan indikasi mata uang Renminbi belum diterima dan dipercaya stabilitasnya walaupun sudah masuk dalam basket SDR Basket International Monetary Fund. Juga dengan kondisi neraca perdagangan Tiongkok yang surplus tetapi cadangan devisa turun menunjukkan bahwa masih terjadi aliran dana keluar (Capital Outflow) dari Tiongkok dan Indonesia diprakirakan menjadi tempat tujuan dana yang keluar tersebut.
Saat terjadi gejolak nilai tukar, analisa dan komentar yang muncul sering ditampilkan dalam bentuk karangan prosa bebas yang sulit dicerna rasional serta logikanya dan tanpa dukungan data ataupun fakta; sebaiknya diabaikan saja. Jika berdasarkan indikator dan penjelasan dari Peraga-2, Peraga-3, dan Peraga-4, maka wajar Presiden Jokowi optimistis.
23 November 2016
Arnold Mamesah - Masyarakat Infrastruktur Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H