Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jangan Biarkan Momentum Infrastruktur Berlalu

5 Oktober 2016   15:50 Diperbarui: 6 Oktober 2016   02:08 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inflasi - Nilai Tukar - Reference Rate, prepared by Arnold M.

Sudah selusin tambah satu paket kebijakan stimulus perekonomian yang diluncurkan pemerintah tetapi hasilnya malah paradoksal; tren penanaman modal asing turun demikian juga domestik. Sering sekali muncul anggapan bahwa "seretnya" investasi asing dipengaruhi berbagai indikator seperti misalnya Ease of Doing Business Index dan Logistic Performance Index (World Bank), Global Competitiveness Index (World Economic Forum), dan bahkan indikator yang dikaitkan dengan kroni. (Lihat artikel : Keliru Paham Seputar Rating dan Peringkat dan Usai Episode-I Tax Amnesty). Tetapi data menunjukkan bahwa berbagai indikator tersebut tidak terlalu relevan dalam aliran dana investasi asing. 

Beberapa pertimbangan dalam investasi asing seperti relokasi, upah tenaga kerja, dan kemitraan dengan lokal sudah bukan merupakan hal utama; investasi asing mempertimbangkan kemampuan pasar domestik menyerap produk. Sementara, berharap pada investasi asing khususnya dalam infrastruktur masih sarat kendala akan pemahaman Public Private Partnership (PPP) yang substansinya pada partisipasi. Sangat kental pola pikir birokrat dan masyarakat yang beranggapan bahwa publik atau pemerintah mampu melaksanakan pembangunan infrastruktur dengan kemampuan sendiri. 

Dalam kondisi global yang mengalami "New Normal", tantangan Indonesia pada intinya mencakup tiga hal yaitu Investasi, Infrastruktur, dan Income (Lihat : Trilema Perekonomian Indonesia). Tekanan pertumbuhan yang dialami dan indeks logistik yang rendah, tidak lepas dari keputusan masa lalu yang minim dalam investasi infrastruktur. Dengan kondisi "Private Participation" yang masih terkendala maka inisiatif pemerintah dalam pembangunan infrastruktur menjadi penggerak utama. 

Dalam hal pemerintah, perbendaharaan dalam kendali Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), dengan adagiumnya : In everything we do, we partner. We cannot do it alone ! Bagaimanapun juga tantangan dan kendala anggaran, jangan biarkan momentum infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan berlalu !

Arnold Mamesah - 5 Oktober 2016

Masyarakat Infrastruktur Indonesia - Laskar Initiatives

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun