Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

TPP Memang TOP

2 Februari 2016   05:54 Diperbarui: 2 Februari 2016   08:20 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Informasi : IMF DataMapper (dengan pengolahan).

 

Perbandingan GDP 2014 dan proyeksi 2020 diberikan pada Tabel-3.

Terhadap GDP global, urutan berdasarkan pangsanya adalah TPP, BRICS, Others (Negara anggota Tripolar), dan Euro Area. 

Pada  2020 diprakirakan pada Tabel-3, terhadap GDP Global, pangsa TPP tetap, BRICS naik, sedangkan lainnya turun.

Berdasarkan populasi dan pertumbuhannya dan GDP pada Tabel-3, GDP Per Capita 2020 (proyeksi) diberikan pada Tabel-4.

Bagi perdagangan global (ekspor dan impor) Indonesia, terhadap Tripolar dan Negara lain kondisinya diberikan pada Grafik-5.

Sumber Informasi : Bank Indonesia - SEKI (dengan pengolahan)

Dari Grafik-5 masa 2014-2015 berdasarkan peringkat, TPP merupakan mitra dagang utama (di atas 50%) yang diikuti BRICS, Negara lain (Others), dan Euro Area. Jika dicermati pangsa berdasarkan nilai total ekspor dan impor, perdagangan dalam TPP memberikan surplus' seperti juga Euro Area serta Negara lain; sedangkan dengan BRICS (terutama China) selalu defisit.

Pilihan dan Pertimbangan

Dengan ukuran GDP dan populasi, China berada pada peringkat teratas dalam BRICS. Juga memperhatikan kemampuan perekonomian khususnya jika berharap pada investasi dari China, selayaknya BRICS dapat menjadi pilihan. Tetapi berdasarkan catatan historis pada pertumbuhan negara yang menerima investasi langsung China, ternyata pertumbuhannya tidak menarik seperti disajikan pada Grafik-6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun