Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Volatility, Vulnerability, dan Viability Perekonomian Indonesia

11 Januari 2016   19:02 Diperbarui: 12 Januari 2016   10:56 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara perekonomian China yang mengandalkan perdagangan global, kondisinya dapat dilihat pada Grafik-3.

Grafik-3 : China Export and Import Trend

Source : China National Bureau of Statistics (dengan pengolahan)

Dari grafik-3, trend nilai ekspor China turun (pada grafik warna biru) sementara impor naik (pada grafik warna hijau).

Dalam masa 2015, China berupaya untuk menjaga nilai saham dengan melakukan intervensi, demikian juga pada pasar uang. Tindakan intervensi ini menguras sekitar 13,3% cadangan (Forex Reserve) China seperti diberikan pada Grafik-4.

Grafik-4 : China Forex Reserve (in USD Billion)

Source : China State Administration of Foreign Exchange

Nilai ekspor yang menurun dan cadangan yang berkurang, menunjukkan kerentanan perekonomian China yang berdampak penurunan ekspektasi dan kepercayaan terhadap perekonomian. Indikasinya tampak pada tekanan indeks bursa saham China.

Perekonomian Euro Area masih mengalami tekanan pertumbuhan dengan inflasi sangat rendah. Upaya ECB (European Central Bank) dengan "Easy Money Policy" melalui ekspansi Quantitative Easing pada 2016 dilakukan untuk peningkatan pertumbuhan. Sementara tekanan utang terus mendera Yunani, Ukraina, Portugal, Islandia dan beberapa negara lainnya. Proyeksi kondisi perekonomian Euro Area diberikan pada Grafik-5 berikut ini.

Grafik-5 : Euro Area Economic 2016 Projection

Source : Economist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun