Dengan BI Rate 7,5% dan nilai tukar IDR terdepresiasi pertumbuhan perekonomian untuk sementara dapat dipulihkan. Tetapi tanpa investasi sulit berharap akan terjadi pertumbuhan pesat yang berkelanjutan.
Perekonomian global menghadapi kondisi penurunan permintaan, spiral deflasi dan jebakan likuiditas khususnya pada negara besar misalnya Euro Area, US, Jepang, serta China yang mengandalkan ekspor pada pasar global.
Sementara perekonomian Indonesia masih dapat bertumbuh dengan mengandalkan pasar konsumsi dan investasi domestik. Perlu terobosan pada sisi moneter melalui Easy Money Policy dan penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan dunia usaha. Depresiasi nilai tukar bukan hal yang luar biasa dan target inflasi tidak selalu harus mengekang. Inflasi diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dunia usaha namun sebaliknya pemulihan dampak deflasi (penurunan harga secara berkepanjangan) membutuhkan upaya yang besar.
Terobosan kebijakan memang beresiko tetapi terlalu prudent atau berhati-hati dalam kebijakan moneter akan menjadi monster bagi pertumbuhan perekonomian yang akhirnya berbuah masa depan suram alias madesu.
Silakan dipilih !!!
Â
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives
Awal Pekan Kedua Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H