Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Moneter Ketat tidak Sinkron dengan Stimulus

2 Desember 2015   00:35 Diperbarui: 12 Desember 2015   12:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinkronisasi Kebijakan

Pemerintah sudah konsisten menjalankan kebijakan stimulus dan menambah utang untuk menutupi kekurangan anggaran. Kebijakan stimulus akan berjalan dan mencapai sasaran berupa peningkatan kegiatan usaha jika ada dukungan moneter melalui kebijakan "Easy Money". Dunia usaha butuh kredit perbankan untuk ekspansi usaha.

Berdasarkan posisi akhir September 2015, cadangan devisa BI yang likuid besarnya USD 11,2 miliar. Jumlah ini tidak cukup kuat untuk menahan apabila terjadi gejolak penarikan dana dari pasar saham dan pasar uang serta dikonvesikan menjadi USD yang selanjutnya menjadi capital flight. Situasi ini yang dicemaskan Bank Indonesia.

Gejolak pasar keuangan global terus terjadi. Sikap konservatif Bank Indonesia akan membuat dunia usaha terus berada dalam tekanan dan ekspansi usaha tidak berlangsung. Implikasinya adalah tekanan pada pertumbuhan perekonomian.

Kalau kemudian kondisi semakin parah yang tertinggal adalah penyesalan ... !

 

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

Awal Desember 2015

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun