Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Gejolak Rupiah Akan Selalu Terjadi Tetapi ...

31 Oktober 2015   19:32 Diperbarui: 31 Oktober 2015   19:32 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas muncul "vicious circle" alias lingkaran setan.

Nilai tukar USD terhadap Rupiah berdasarkan Bank Indonesia per 30 Oktober 2015 besarnya 13.639, sementara asumsi nilai tukar USD - Rupiah yang digunakan dalam APBN 2016 (diputuskan pada 30 Oktober 2015) besarnya 13.900. Jika ingin memenuhi tuntutan agar mata uang Rupiah kuat, maka akan timbul implikasi pada perdagangan global khususnya pada surplus perdagangan misalnya dengan USA, karena pada saat yang bersamaan juga USD trend-nya melemah. Sementara penguatan CNY tidak berdampak peningkatan ekspor ke China bahkan sebaliknya impor dari China akan meningkat dan membuat defisit perdagangan semakin besar.

Pemerintah sudah memutuskan kebijakan stimulus dan dengan demikian defisit fiskal (anggaran belanja) akan bertambah sehingga butuh tambahan utang untuk menutupi defisit. Tetapi pada sisi lain, kebijakan tersebut masih terganjal dengan sikap Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan demi mencapai target inflasi 4% (plus minus 1%). Dengan demikian, suku bunga kredit akan sulit turun terlebih kebijkan margin suku bunga perbankan masih pada kisaran 5%. Suku bunga yang tinggi (sekitar 12% - 13%) membuat dunia usaha kurang berminat untuk berinvestasi. Tanpa investasi maka pertumbuhan perekonomian akan tertekan atau rendah pada masa mendatang.

Nilai tukar Rupiah terhadap USD akan terus dipengaruhi gejolak akibat kebijakan The Fed dan keputusan IMF terhadap CNY. Tetapi masalah mata uang Rupiah menguat atau melemah terhadap USD menjadi tidak penting asalkan dunia usaha terus dapat berputar dengan dukungan kredit perbankan. 

 

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

Hari terakhir Oktober 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun