Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Tidak Perlu Terpaku Kurs Tukar

31 Agustus 2015   02:36 Diperbarui: 2 September 2015   14:17 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengharapkan pihak swasta menyelesaikan sendiri masalah utangnya akan membuat kerusakan yang lebih parah khususnya pada sektor produksi. Terlebih banyak perusahaan atau korporasi yang memiliki utang eksternal sudah mengalami Resesi Neraca (Balance Sheet Recession) akibat depresiasi nilai tukar yang secara rerata dalam tiga tahun besarnya sekitar 15% per tahun.

Beberapa pilihan langkah yang dapat dilakukan :

1. Refinancing Utang dan menjadikannya Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)

2. Konversi utang menjadi saham dengan dampak berkurangnya kepemilikan

3. Pengambilalihan utang swasta (Debt Take Over) oleh pemerintah yang dilakukan melalui penerbitan utang baru jangka panjang

Seandainya salah satu atau kombinasi dari langkah dipilih, kemudian kurs tukar menguat, dampak yang timbul adalah turunnya ekspor dan defisit transaksi berjalan akan membesar serta berlanjut dan kembali pada tekanan kurs tukar.

Dengan demikian permasalahannya bukan semata pada utang tetapi pada Resesi Neraca dan langkah penyelesaiannya :

1. Dorong sektor swasta baik korporasi dan Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) agar terus beraktivitas dan berproduksi yang didukung kebijakan ekspansi kredit perbankan dengan suku bunga pinjaman secara berkelanjutan diturunkan menjadi 10% atau di bawahnya. (Lihat penjelasan BI Rate dan suku bunga pinjaman dengan kurs tukar di atas).

2. Aktivitas sektor produksi akan menyerap tenaga kerja yang kemudian mendapatkan upah untuk konsumsi.

3. Tidak harus mengutamakan dan mengandalkan sektor produk ekspor karena 85% output nasional dikonsumsi pasar dalam negeri. Untuk mencapai target pertumbuhan PDB 5.5% dengan mengutamakan pasar dalam negeri maka tingkat pertumbuhan yang diperlukan adalah 6.4 % (didapat dari 5.5% : 0.85).

Implikasi yang timbul dengan ekspansi kredit ini adalah kenaikan inflasi. Tetapi resiko masih lebih baik daripada menanggung ongkos untuk memulihkan sektor produksi yang berhenti beraktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun