"Kenalkan, saya Arya."
"Isak."
"Maaf, aku membuatmu lama menunggu!"
"Tidak apa-apa. Aku juga belum begitu lama di sini."
"Terima kasih sudah menunggu kami. Saya pikir kau adalah orang yang tepat dan mungkin kau juga membutuhkan pekerjaan. Sebab setiap kali saya ke tempat ini kau selalu ada." Mudah-mudahan hari ini adalah hari keberuntungan kita bersama dan bisa jalin kerjasama.
Arya mencoba menjelaskan tujuan kedatangannya itu dan berusaha meyakinkan agar Isak dapat menerima tawarannya.
"Di dalam map itu berisi surat perjanjian. Kau boleh menolak atau memikirkan terlebih dahulu sebelum menandatanganinya." Kata pria itu dengan lugas. "Saya menunggu sampai besok. Entahlah kau menyetujui atau menolak. Besok kita bertemu lagi di tempat ini. Semua keputusan ada padamu."
"Boleh aku lihat dulu isi suratnya?" tawar Isak saat menerima map tersebut. "Begini saja. Tugas ini mungkin baru bagi kamu dan perlu dipikirkan secara matang. Demi menghargai keputusanmu saya memberikan waktu  selama dua hari. Apa itu cukup?" tandas orang asing itu.
"Baiklah!"
***
"Aku sudah memikirkannya. Aku terima tawaran ini. Dan surat perjanjian kerjasama di dalam map itu telah saya tandatangani." Isak mengembalikan map serta surat perjanjian kerjasama .