"Iya Pak. Isak ini adalah sahabatku." Karena seorang perempuan persahabatan kami jadi renggang selama dua tahun. Tapi masalah itu panjang dan rumit."
"Saya bersyukur kita bisa bertemu malam ini, Isak. Ayo gabung bersama kami." Aziz sangat bahagia karena bisa dapat bertemu kembali dengan sahabat lamanya.
"Saya harus lebih hati-hati jangan sampai rencanaku gagal. Apalagi mereka bersahabat dekat."
"Bapak kenapa? Tidak ada yang perlu dicemaskan, sahabatku ini sangat baik."
"Oh, tidak apa-apa. Saya tidak menyangka saja sekaligus tidak enak pada Anda. Anda seorang pengusaha kaya lalu sahabat Anda saya jadikan supir pribadi." Yakob mengalihkan pembicaraan agar Isak dan Aziz tidak berprasangka buruk terhadapnya.
"Tidak masalah Pak." Kata Aziz. "Justru dengan begini, saya bisa bertemu kembali dengan sahabatku. Iya kan Isak?"
"Iya. Lagi pula saya sudah mencari pekerjaan tidak dapat. Beruntung lewat perusahaan Bapak saya diterima bekerja, sebagai supir pribadi Bapak lagi."
"Kayaknya saya pergi duluan. Besok pagi  saya ada rapat sama tim di kantorku." Yakob sambil melihat arlojinya.
"Kalau begitu, Aku juga!" Isak juga ikut pamit. "Tidak apa saya pulang sendiri, kamu di sini saja. Lagian kalian baru bertemu malam ini." Sanggahnya Pak Yakob. "Baik Pak. Terima kasih."
***
"Kami menjalin hubungan selama satu tahun tiba-tiba perusahaan saya yang di Manado bangkrut. Saya pikir, Mira tetap bersama. Ternyata tidak, Dia juga pergi meninggalkanku. Karena itulah yang membawaku sampai di Kalimantan ini!" Cerita panjang Aziz.