*Peningkatan akses ke pendidikan dan pelatihan keterampilan: Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin adalah dengan meningkatkan akses ke pendidikan dan pelatihan keterampilan di daerah pedesaan. Hal ini akan meningkatkan peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi pada ekonomi yang lebih produktif dan mengurangi ketergantungan mereka pada sektor pertanian yang tidak stabil.
2. Adam Smith
Menurut Smith, distribusi pendapatan yang tidak adil dapat dicegah jika pasar bekerja secara efisien. Namun, ia juga menekankan perlunya pembatasan kekuatan monopoli yang dapat menciptakan ketimpangan.
Solusi yang dapat berikan dari teori klasik David Ricardo:
*Mendorong persaingan sehat: Mengurangi monopoli dan oligopoli di bidang penting seperti perdagangan dan pertanian.
*Peningkatan akses pasar: Membangun infrastruktur yang menghubungkan daerah terpencil Lampung ke pusat ekonomi akan memungkinkan petani dan pelaku usaha kecil menjual barang mereka dengan harga yang lebih baik.
*Program subsidi sosial: Untuk mendorong masyarakat berpendapatan rendah, seperti petani kecil, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, pemerintah dapat meluncurkan program subsidi atau bantuan sosial. Ini sejalan dengan gagasan Adam Smith, yang mengusulkan bahwa pemerintah harus terlibat dalam distribusi sumber daya yang adil.
KESIMPULAN
Ketimpangan ekonomi yang signifikan di Lampung disebabkan oleh distribusi pendapatan yang tidak merata, terutama antara kota dan pedesaan. Bergantung pada sektor pertanian, khususnya kopi, yang rentan terhadap fluktuasi harga global, membebani ekonomi masyarakat pedesaan. Menurut teori klasik, ketidakmerataan dalam penguasaan faktor produksi seperti lahan, modal, dan tenaga kerja menyebabkan ketimpangan ini. Ketidakmerataan pembangunan, urbanisasi yang tidak terkendali, daya beli masyarakat yang menurun, dan terbatasnya mobilitas sosial adalah beberapa dampak dari ketimpangan ini. Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di Lampung, pemerintah, bisnis, dan masyarakat harus bekerja sama. Semua pihak harus berkomitmen untuk membuat kebijakan yang mendukung pemerataan distribusi pendapatan, membangun infrastruktur yang merata, dan memberi masyarakat kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka. Dengan begitu, ini akan memungkinkan kita untuk mencapai pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan yang akan menguntungkan seluruh masyarakat Lampung.
SUMBER RUJUKANÂ
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. (2024, 1 Juli). Pada Maret 2024, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Lampung yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,302.