Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lanjutkan Hidup

21 Agustus 2017   20:14 Diperbarui: 21 Agustus 2017   20:38 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkahku tercekat

Aku berhenti sejenak

Untuk berkontemplasi

Akan hidup masa kini dan masa depanku

Aku melirih terkadang tak semua nikmat kurasa

Namun angin masih saja mengembus

Berikan napas untuk kuhela lagi dan lagi

Aku merisau terkadang doaku tak jua dijawab

Namun mentari menerpa kulit rapuhku

Agar jadi kuat dalam tulangku

Aku meragu terkadang kubilang sang Ilahi sudah tiada

Namun nyawa ini tetap menetap di raga

Beri kesempatan untuk bertanggungjawab atas eksistensi

Aku membiar hati untuk menderita

Atas pikiran buruk yang terkadang semu

Lalu kuciptakan takut, gelisah dan khawatir

Padahal tak sengeri itu

Kenapa tak menoreh senyum saja

Agar lekas sembuh janganlah kambuh

Tertawa saja kalau onak itu menjalari

Biar saja dulu lelucon gelap itu menyudah

Lalu lanjutkan hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun