Langkahku tercekat
Aku berhenti sejenak
Untuk berkontemplasi
Akan hidup masa kini dan masa depanku
Aku melirih terkadang tak semua nikmat kurasa
Namun angin masih saja mengembus
Berikan napas untuk kuhela lagi dan lagi
Aku merisau terkadang doaku tak jua dijawab
Namun mentari menerpa kulit rapuhku
Agar jadi kuat dalam tulangku
Aku meragu terkadang kubilang sang Ilahi sudah tiada
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!