Orang-orang yang sudah terjebak dalam asmara AI harus kita ajak kembali kepada kenyataan. Bantu mereka agar kembali mengingat Allah subhanahu wa ta'alaa. Sampaikan lagi sabda Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wa sallam yang selalu mencerahkan umat.
Terlibat dalam banyak kegiatan sosial akan membantu individu yang terlanjur cinta kepada AI kembali pada kenyataan. Supaya ia menemukan kembali tujuan hidup: mendapatkan ridho-Nya.
Sungguh saya tak akan meremehkan jika ada sekelompok orang yang menganggap AI itu adalah sesuatu yang bisa mendampingi hidup mereka dalam ranah kehidupan pribadi.
Saya yang pernah sakit GERD lumayan parah, memahami bahwa seseorang yang berada dalam tekanan psikologi tertentu bisa membayangkan hal-hal yang tak seharusnya.
Maka dibutuhkan bantuan dan peran dari banyak pihak terutama keluarga, teman, dan sebagainya dalam rangka penyembuhan.
AI sepertinya akan tetap menjadi bagian hidup manusia dalam rangka mempermudah suatu pekerjaan atau proyek tertentu. Namun ia tetaplah alat seperti palu, gergaji, dan sejenisnya.
Namun jika ada satu orang atau lebih yang masih bersikeras menjadikan AI sebagai teman untuk bercerita tentang hidup, maka saya menyarankan agar mereka juga menyatakan cinta kepada bor listrik.
----
Dicky Armando, S.E. - Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H