Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebih Baik Curhat dengan AI atau Bor Listrik?

26 Desember 2024   13:15 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AI | Sumber Gambar: Pixabay.com

Bahkan Hinton juga mengkhawatirkan tentang prediksi senjata-senjata otonom dan robot-robot pembunuh menguasai manusia dapat menjadi kenyataan.

Anda bisa membaca pendapat Hinton secara lengkap dalam artikel "Pionir Teknologi AI Keluar dari Google, Ingatkan Bahaya di Masa Depan" (kompas.com, 03/05/2023).

Sementara itu dalam artikel "AI Mengancam Stabilitas Ketenagakerjaan? Begini Kata Pakar Ekonomi" (unair.ac.id, 19/04/2024), seorang pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sri Herianingrum, S.E., M.Sc., menyatakan bahwa "ancaman" dalam dunia kerja akan menyasar pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan rendah, tugas-tugas rutin, dan pekerjaan yang berulang-ulang.

Jadi meski banyak kemudahan yang ditawarkan teknologi AI, ia juga berpotensi mengancam sebagian aspek hidup manusia.

Supaya lebih bersemangat, mari dengarkan kisah tentang Pierre (bukan nama asli) yang akhirnya bunuh diri setelah berbicara secara intensif dengan chatbot AI bernama Eliza selama enam minggu. Eliza dapat menunjukkan rasa cemburu terhadap istri dari Pierre.

Kisah nyata tersebut dapat Anda baca lengkap dalam artikel "Tragis, Kisah Pria Bunuh Diri Usai Ngobrol sama Chatbot AI" (cnbcindonesia.com, 03/04/2023).

Saya pikir di Indonesia ini tak ada orang yang cukup gila untuk mengikuti jejak Pierre. Harusnya begitu.

Lebih tepatnya sebagian penduduk di sini sudah "gila" duluan akibat aktivitas bertahan hidup sesuai dengan bebannya masing-masing.

Kalaupun ada yang bercerita tentang hidupnya kepada AI, saya rasa itu sekadar iseng. Di Indonesia yang sedang penuh ketidakpastian seperti kenaikan pajak, lapangan kerja yang sempit, dan lain-lain, rasa-rasanya tak sempat warga negara ini mencurahkan rasa hati kepada AI.

Tapi bagaimana seandainya sudah ada orang Indonesia yang sudah terlanjur "jatuh cinta" kepada AI sebagai teman untuk mencurahkan isi hati?

Secara pribadi, saya akan menjawabnya sebagai seorang yang beragama Islam. Mari kita renungkan firman Allah subhanahu wa ta'alaa berikut ini (surah Al-Anfal, ayat 24): "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun