Mohon tunggu...
arma arsyad mahiya
arma arsyad mahiya Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat nasehat, berbagi inspirasi

Lahir di Bandar Lampung, bekerja di surat kabar lokal di Lampung dengan jabatan terakhir Marketing Support. Hobi membaca, dan pecinta fiksi dan artikel pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buku dan Bujangan

12 November 2020   13:29 Diperbarui: 12 November 2020   13:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun berlalu badan Kansyah semakin kurus dan jarang mengunjungi para pamannya. Pagi itu selepas dari warung tetangga, Kansyah terjatuh dan pingsan. Para tetangga membawanya ke rumah sakit  terdekat. Kansyah koma selama 2 hari. Butiran bening mengenang di bola matanya, pelan-pelan mengalir membasahi pipinya. Kabel-kabel  yang menempel berseliwiran di wajah dan tubuhnya, tak ada istri dan anak yang mendampingi dan mendoakan. Adik-adik yang tinggal sekota bergantian menjaganya. Tak ada pesan yang ia tuliskan dan sampaikan, Kansyah pergi dalam keheningan dan kesendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun