Menata Ulang Bisnis Startup
Dalam Startup Genome Report 2012, yang meneliti kegagalan lebih dari 3.200 perusahaan startup, ditemukan fakta bahwa 90% kegagalan terjadi karena faktor yang disebut sebagai self-destruction dan bukan karena kompetisi. Faktor merusak diri ini mayoritas muncul karena keinginan pemilik bisnis untuk melakukan premature scaling, alias ingin buru-buru besar. Kegiatan self destruction ini meliputi, menghabiskan uang untuk akuisisi pelanggan, fasilitas operasional kantor, dan berbagai kegiatan promosi yang tidak tepat sasaran. Sementara produk yang ditawarkan masih mentah. Premature scaling adalah unsur terbesar dalam self destruction.
Menurut Genome Project, ada 5 dimensi inti bagi startup yang harus diperhatikan supaya bisa tumbuh sehat, yaitu: Produk, pelanggan, tim, model bisnis, dan keuangan. Startup yang sukses adalah yang mampu mengelola 5 dimensi inti untuk bergerak bersama. Sebaliknya, yang gagal adalah mereka yang tidak bisa memadukan dimensi-dimensi tersebut.
Dimensi Produk
Bisnis apapun yang digeluti, harus membuat produk yang sifatnya seperti aspirin ketimbang vitamin. Sama-sama bermanfaat tetapi aspirin cenderung lebih dibutuhkan daripada vitamin. Must have dengan nice to have. Sehingga akan terbangun paradigma berikan benefit bukan sekedar nice to have feature. Tantangannya adalah mengkaji ulang apakah produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pasar atau tidak, lalu mencari cara agar produk menjadi bersifat seperti aspirin.
Dimensi Pelanggan
Pelajari besaran pasar yang akan dimasuki. Bila pasarnya besar, otomatis lebih cepat dan lebih gampang. Apabila pasarnya kecil, maka harus bersiap untuk memiliki nafas yang panjang.
Dimensi Tim
Startup membutuhkan tim  yang sesuai dengan kondisi bisnisnya. Banyak startup yang gagal karena over hiring dan over building tim. Termasuk memperbanyak mengangkat jabatan seperti CFO, Customer Service, Account Manager, dst. Sementara bisnis baru dimulai dan belum teruji. Organisasi yang ramping dan efisien adalah yang tepat untuk startup.
Dimensi Model Bisnis
Faktor kunci yang mesti disadari oleh startup adalah model bisnis. Terlebih bagi startup yang tengah stagnan. Model bisnis harus bisa membuat perusahaan mengakuisisi pelanggan dengan biaya akuisisi yang lebih kecil dari keuntungan monetisasi yang didapat.