Mohon tunggu...
Arki R Warsito
Arki R Warsito Mohon Tunggu... profesional -

Wasekjen merangkap Juru Bicara Presiden Forum Alumni IT Telkom

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjaga Stamina Bisnis Startup

22 September 2012   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:54 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan startup, terutama yang terkait dengan teknologi dan ide yang baru, memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi kreator dan investor. Apalagi dalam perkembangannya di pasar Amerika Serikat. Kisaran nilai perusahaan yang berawal dari startup, telah banyak yang berhasil mencapai angka milyaran dollar AS dan listing di bursa saham. Sebut saja Facebook, Google, Instagram, atau twitter. Semuanya kini menjadi raja social media di dunia internet dan penciptanya menjadi milyarder melalui kepemilikan sahamnya.

Fenomena The Internet Bubble atau Dot-Com Bubble pada akhir tahun 1990-an ditandai dengan munculnya sejumlah besar perusahaan startup di internet. Beberapa perusahaan startup menjual teknologi untuk menyediakan akses internet ada juga yang menggunakan internet untuk menjual layanan kepada konsumen. Sebagian besar kegiatan yang bersifat startup ini, terletak di Silicon Valley, wilayah utara California yang kini terkenal dengan aktivitas perusahaan startup kelas atas. Di sinilah tempat tokoh-tokoh perkembangan teknologi dimatangkan dengan industry, seperti Bill Gates, Steve Jobs, dan Wozniak.

Sebuah perusahaan mungkin berhenti menjadi startup saat melewati berbagai pencapaian, seperti menjadi profitable, atau menjadi perusahaan publik melalui mekanisme IPO, atau berhenti untuk eksis sebagai entitas independen melalui proses merger atau akuisisi. Di sinilah perusahaan startup menemukan titik puncak keberhasilan dan menemukan tantangan yang sebenarnya. Apakah perusahaan Startup akan kehilangan kekuatan visi dan menjadi perusahaan yang menjalankan business as usual? Atau tetap konsisten menjadi perusahaan yang memiliki visi dan tidak terjebak pada rutinitas bisnis.

Venture Capital, Sang Pemodal Startup

Keberhasilan perusahaan startup yang kini telah menjadi perusahaan publik diantaranya tidak terlepas dari kehadiran venture capital yang membantu dalam hal permodalan dan pengelolaan keuangan. Venture Capital (VC) adalah modal finansial yang biasanya diberikan pada tahap awal pertumbuhan perusahaan startup yang dianggap berpotensi tinggi untuk sukses namun juga berisiko tinggi untuk gagal. Venture Capital menempatkan dana untuk membiayai operasional perusahaan startup, dan biasanya VC langsung melakukan perbaikan pada manajemen perusahaan, keuangan, dan segala urusan perusahaan di atas kertas. Venture Capital membantu perusahaan startup untuk melakukan make over perusahaan sebagai bagian dari konsekuensi penyertaan modal. Dengan begitu, bisnis dapat dipersiapkan untuk tumbuh dan berkembang.

Modal ventura merupakan bagian dari ekuitas swasta. Semua modal ventura adalah ekuitas swasta, tetapi tidak semua ekuitas swasta adalah modal ventura. Ciri khas Venture Capital terlihat setelah dana awal berputar dan menjadi putaran pertumbuhan dana. Ujung-ujungnya untuk kepentingan menghasilkan return melalui acara seperti IPO atau penjualan perdagangan perusahaan.

Selain Angel Investing dan dan pilihan benih pendanaan lainnya, Venture  Capital menarik bagi perusahaan yang baru berdiri. Perusahaan yang masih terbatas dalam sejarah operasi dan terlalu kecil untuk meningkatkan modal di pasar publik. Dimana perusahaan tersebut belum mencapai kemampuan mengamankan pinjaman bank atau memenuhi syarat penawaran hutang. Sebagai gantinya atas risiko yang tinggi, Venture Capital berasumsi dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan baru, VC biasanya meminta kontrol signifikan atas keputusan perusahaan, di samping VC mendapat sebagian besar kepemilikan perusahaan.

Ada 6 Tahapan pembiayaan yang dapat ditawarkan oleh Venture Capital, yang bersesuaian dengan tahap-tahap perkembangan perusahaan, yaitu:


  1. Seed Funding, adalah pembiayaan tingkat rendah yang diperlukan untuk membuktikan ide baru, sering disediakan oleh Angel Investor. Crowd funding juga merupakan bagian dari seed funding.
  2. Start-up, adalah tahapan pembiayaan untuk perusahaan di awal berdirinya, yang membutuhkan dana untuk biaya pemasaran dan pengembangan produk
  3. Growth, pembiayaan untuk penjualan awal dan dana manufaktur
  4. Second-Round: Modal kerja untuk tahap awal perusahaan yang menjual produk, tetapi belum mengubah keuntungan
  5. Ekspansi: Juga disebut pembiayaan Mezzanine, ini adalah uang ekspansi untuk perusahaan yang baru menguntungkan
  6. Exit of Venture Capitalist: Juga disebut bridge financing, putaran ke-4 ini dimaksudkan untuk membiayai "go public" proses

Antara babak pertama dan babak keempat, upaya yang dilakukan perusahaan dapat juga berupa pengambilan utang usaha.

Perusahaan Venture Capital dalam bermitra memiliki pendekatan kerjasama yang berbeda-beda. Ada beberapa factor yang mempengaruhi keputusan Venture Capitalist, diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun