Apa arti tawa, jika itu semu?
Apa arti cinta, jika tak pernah kutemu?
Setiap cerita tentang keluarga,
Laksana belati mengoyak dada.
Mengapa mereka punya pelangi?
Sementara aku tenggelam dalam sunyi?
Amarahku bangkit, bukan karena benci,
Tapi iri pada takdir yang melukai.
Aku bertanya pada takdir yang bisu,
Seindah apa hari esok, hingga bebanku sebegitu?
Namun kini, biarlah semua terjadi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!