Ketika rindu tumbuh tanpa akar,
Hampa rumah, sepi jiwa yang lapar.
Kehangatan cinta seperti bayang-bayang,
Datang tak pernah, hilang tak berbilang.
Aku kecil, menunggu di pintu yang sunyi,
Bayang-bayang mereka hanya ilusi.
Langit malam berbisik janji,
Namun pagi mengubur harapan ini.
Tak ada tangan yang mendekapku erat,
Hanya dingin yang jadi teman terhebat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!