Mohon tunggu...
A J K
A J K Mohon Tunggu... ada saja di rumah, gak kemana-mana koq... -

mantan calon penulis

Selanjutnya

Tutup

Drama

Kampretto Valentine with Raffi Ahmad

13 Februari 2012   01:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mmm. Anu. Saya..." Ben mulai gugup. Dahinya yang lebar kucurkan keringat dingin.

"Interupsi..." teriak satu wartawan muda, Jeremy Tetti. "Ini bukan acara jejak pendapat. Bang Karni salah alamat. Konprensi pres untuk masalah itu ada di ruang sebelah"

"Lha. Bukan ya?" Bang Karni berputar membalikan badan dengan bertumpu pada ujung tumit kakinya. Lantas ia terpogoh-pogoh berlari ke ruang sebelah. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Agnes Monica yang tengah dirayu Raul Lemoz. Bang Karni sempet ngerekam pembicaraan mereka berdua.

"Plis. Terima cinta saya lagi Diajeng" lirihnya Raul.

* * *

Di keremangan Jakarta yang ditelingkup bibir malam, Raffi tertunduk lesu. Matanya kicaukaun suara-suara pedih. Ia dilanda galau tak berujung. Maklum, tadi sore ia baca di satu surat kabar nasional, Lampu Merah, bila Marshanda kepergok tengah berduaan dengan Ferdi Nuril di satu kafe di kawasan Tebet, Jakarta timur. Terus terang Raffi cemburu. Ia ungkapkan kesedihannya pada Ayu Tingting, artis newcomer pelantun tembang Sumpah I Loph U.

"Harusnya aku lebih berani ngomong Love sama dia" ujar Raffi.

"Dagu lancipnya tak bisa ku lupa. Bibirnya? Ah. Seakan tipisnya itu selalu ngegelayut di sudut nafasku. Dan inner beauty memancar penuh saat ia letakan tangannya di dahi sembari berucap : Capek de e e e e. Ooh asmara" Raffi berkaca-kaca. Jelas sekali, ia lagi jatuh cinta banget. Ayu tersenyum.

"Kenapa sih Acha lebih milih Ferdi Nuril? Padahal aku bakal bahagiain dia layaknya Zeus memperlalukan Dewi Nawang Mulan" teriaknya kini.

"Dan seperti Ken Arok dan Nyai Dasimah, kita berdua bakal menetaskan anak cucu penguasa tanah Jawa dan Nusantara" Raffi terbahak-bahak sembari berkacak pinggang di atas meja. Lalu tangannya diangkat satu, ia hendak terbang, seperti Gatot Kaca. Ayu Tingting pun memegang sarung yang dikenakan Raffi, karena mau melorot.

Raffi kembali terduduk. Ayu genggam tangan cowok itu, ia coba menguatkan hati si tampan pemilik wajah nuansa boyband koreanya yang unyu-unyu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun