Mohon tunggu...
A J K
A J K Mohon Tunggu... ada saja di rumah, gak kemana-mana koq... -

mantan calon penulis

Selanjutnya

Tutup

Drama

Kampretto Valentine with Raffi Ahmad

13 Februari 2012   01:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329096809294463871

Untuk kesekian kalinya, Raffi Ahmad jatuh dalam cinta. Mantan kekasih Shofia Latjuba yang juga pembawa acara makan-makan dengan jargon khasnya "Tele kuis Jari-jariiii" itu kini alamatkan asmaranya pada Marshanda.

Karuhan saja, Ferdi Nuril senewen. Vocalis band Gigi yang konon lebih dulu melabuhkan asanya di kalbu gadis berkerudung itu jadi sewot. Ia ngerasa ditusuk Raffi. Maklum, mereka berdua masih ada tali sodara hasil perkawinan silang antara Roy Suryo; abangnya Anang, dengan Meriam Belina, bibik nya Ray Sahetapi. Pertempuran cinta pun terjadi. Di sela-sela shooting sebuah acara musik, Ben Joshua curhat sama wartawan.

"Kampret itu si Gading Martin" umpatnya.

"Kenapa? Kenapa sama Gading mas Ben?" tanya para Wartawan memburu sambil sradak sruduk.

Cahaya blitzh kamera berseliweran di mana-mana. Nampaknya, ini bakal jadi gosip seru nomer utama minggu ini. Olga Syahputra yang lagi maem siang sambil berdiri di deket sana jadi ngerasa terganggu. Ia pun misuh-misuh dengan gayanya yang lebay sampe ia kerepotan megang nasi bungkus.

"Hush. Sana. Sana. Ngobrolnya jangan di sini ya. Hush" ujarnya kemayu mirip orang mau ngandangin ayam. Tapi wartawan cuek. Mereka makin grasa-grusu. Nasi bungkus Olga jadi tumpah. Olga bego sih. Misuh-misuhnya pake kedua tangan.

"Kudunya si Gading lebih hargain gue" lanjut Ben rada-rada emosi. "Emang sih, sekarang gue lagi ada di bawah. Mesti legowo jadi figuran. Huh. Kalo tau gini, gue gak bakal mundur dari kerjaan gue kemaren sebagai wakil bupati Garut" tukasnya.

Wartawan tambah beringas. Memang bener, ini bakal jadi hotz news yang heboh. Jarang-jarang Ben bersikap sefrontal ini. Sebabnya dulu, ia dikenal sebagai artis paling cool. Di belakang, seorang wartawan senior yang punya nama Bang Karni ngacungin tangan.

"Ya. Anda mau nanya apa?" ucap Ben sembari menyulut puntung kreteknya.

"Pernyataan anda barusan seperti alirkan rangkaian risau yang sangat holistik. Berbentuk simbol-simbol rumit yang ambivalen. Sangat complicated. Sebenarnya, apa visi misi daripada Sodara Gading bersikap seperti itu kepada anda. Apakah ini incausa secara de jure dengan kasus wisma atlet yang melibatkan mantan putri indonesia, Yuni Shara?" tanyanya Bang Karni dengan suara parau. Sontak, Ben melongo.

"Mmm. Anu. Saya..." Ben mulai gugup. Dahinya yang lebar kucurkan keringat dingin.

"Interupsi..." teriak satu wartawan muda, Jeremy Tetti. "Ini bukan acara jejak pendapat. Bang Karni salah alamat. Konprensi pres untuk masalah itu ada di ruang sebelah"

"Lha. Bukan ya?" Bang Karni berputar membalikan badan dengan bertumpu pada ujung tumit kakinya. Lantas ia terpogoh-pogoh berlari ke ruang sebelah. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Agnes Monica yang tengah dirayu Raul Lemoz. Bang Karni sempet ngerekam pembicaraan mereka berdua.

"Plis. Terima cinta saya lagi Diajeng" lirihnya Raul.

* * *

Di keremangan Jakarta yang ditelingkup bibir malam, Raffi tertunduk lesu. Matanya kicaukaun suara-suara pedih. Ia dilanda galau tak berujung. Maklum, tadi sore ia baca di satu surat kabar nasional, Lampu Merah, bila Marshanda kepergok tengah berduaan dengan Ferdi Nuril di satu kafe di kawasan Tebet, Jakarta timur. Terus terang Raffi cemburu. Ia ungkapkan kesedihannya pada Ayu Tingting, artis newcomer pelantun tembang Sumpah I Loph U.

"Harusnya aku lebih berani ngomong Love sama dia" ujar Raffi.

"Dagu lancipnya tak bisa ku lupa. Bibirnya? Ah. Seakan tipisnya itu selalu ngegelayut di sudut nafasku. Dan inner beauty memancar penuh saat ia letakan tangannya di dahi sembari berucap : Capek de e e e e. Ooh asmara" Raffi berkaca-kaca. Jelas sekali, ia lagi jatuh cinta banget. Ayu tersenyum.

"Kenapa sih Acha lebih milih Ferdi Nuril? Padahal aku bakal bahagiain dia layaknya Zeus memperlalukan Dewi Nawang Mulan" teriaknya kini.

"Dan seperti Ken Arok dan Nyai Dasimah, kita berdua bakal menetaskan anak cucu penguasa tanah Jawa dan Nusantara" Raffi terbahak-bahak sembari berkacak pinggang di atas meja. Lalu tangannya diangkat satu, ia hendak terbang, seperti Gatot Kaca. Ayu Tingting pun memegang sarung yang dikenakan Raffi, karena mau melorot.

Raffi kembali terduduk. Ayu genggam tangan cowok itu, ia coba menguatkan hati si tampan pemilik wajah nuansa boyband koreanya yang unyu-unyu.

"Sabar..." timpal Ayu. "Wajar aja kalo mereka selalu berduaan. Kan mereka lagi terlibat shooting sebuah film. Mungkin mereka lagi ngobrolin itu" Ia usap rambut mowhak Raffi, kemudian memukulnya.

"Aww. Kamu napa sih?" "Maap. Hehe. Ada kecoa"

Kalo boleh jujur sih, sebenernya Ayu punya feeling yang sesuatu gitu loh sama Raffi Ahmad. Cuma ia selalu tahan-tahan, sebabnya tak mau mengotori nama persahabatan di antara mereka. Ya. Ternyata, Ayu dan Raffi itu temen sejak TK dulu.

"Sejak balita, Raffi itu playboy mbak" jelas Ayu Tingting saat ditanya soal Raffi. "Pas umurnya 3 taun, Raffi seneng banget dicium ibu-ibu komplek. Padahal kan mereka bukan muhrim. Saya juga gak tau, si Raffi itu pake pelet apa. Waspadalah !!!" Wartawan freelance yang namanya Mbak Arswendo cuma manggut-manggut.

"Emangnya si Ferdi sama si Marshanda lagi mau maen film apa sih?" tanya Raffi.

"Lha. Aku kira kamu udah tau itu. Mmm. Itu lho, film Ayat-ayat Cinta. Katanya sih mau ngambil setting di India. Biar dramatis kayak film Kuch Kuch Hotta Hei"

"Siapa sutradaranya?" "Norman Kamaru"

Sesaat dengar itu, mata Raffi berbinar, lantas Raffi langsung beranjak mengambil henpon di atas kulkas. Juga pisang. Juga roti dan selai kacang.

"Halo. Dengan Crist. Ya. Sama Raffi. Besok kita ketemu. Saya mau belajar nyanyi india sama situ. Bisa?" ujar Raffi. Dan esoknya, di sebuah sanggar tari, Raffi Ahmad belajar nyanyi sama Cristian Sugiyono, artis jebolan Akademi Fantasi Indonesia yang mantan petugas dari Kesatuan Polisi Brimob.

* * *

"Cha. Boleh tanya?" "Boleh. Apa aja bole e e e e..." "Ini Cha. Gimana hubunganmu sama Raffi?" "Raffi? Hmm. Ia memang deket sekali sama aku. Tapi itu dulu. Dan sekarang? Biasa aja tuh" "Terus, kamu lagi deket sama siapa?" "Sapa aja bole e e e e..." "Ferdi Nuril ya?" "Want to know aja..." "Ooh. Hehe" "Kenapa gitu? Aku curiga dweh"

Ayu Tingting tersenyum. Ia matikan tape recorder yang sedari tadi ngerekam obrolannya sama Marshanda barusan. Dan buru-buru Ayu pun pamit.

"Hey. Kamu wartawan dari acara infotainmet mana?" teriak Marshanda. Ayu gak jawab, malah ia makin berlari. Kabur.

"Itu siapa sayang?" "Biasa, wartawan kurang kerjaan" "Kau sudah makan?" "Belom. Maem yuk" "Ayo..." "Kita mau lunch di mana nih, Bang Ruhut?" "Di mana aja bole e e e e..."

Sementara, di jauh pinggiran ibu kota. Gading Martin lagi tengkurep telpon-telponan di kolong apartemennya. "Kamu hebat. Udah yakinin publik kalo kita musuhan. Padahal kan kita? Ckikikik" "He. He. Iya dong. Ehm. Loph u Gading" "Me too, Ben. Cepet pulang ya"

* * *

"Raff, si Marshanda itu gak ada perasaan apapun sama kamu. Kamu kudu tau itu" jerit Ayu Tingting meyakinkan. Raffi melempar jauh rekam obrolan Marsahanda dan Ayu.

"Kamu bohong Ayu. Ini bohong" teriak lagi Raffi. Nampaknya Raffi gak percaya, kalo suara di rekaman itu memang milik Marshanda. Wajar saja, waktu itu Marshanda lagi pilek, suaranya jadi sengau.

"'Buat Acha, aku sanggup lakuin apapun, termasuk nyanyi india" Raffi pun bergoyang. Tangannya lenggak-lenggok. Katanya sih si Raffi ini mau buktiin sama Marshanda, kalo yang pantes dampingi dia di film Ayat-ayat Cinta itu dirinya, bukan Ferdi Nuril.

La la Chaiyya chaiyya chaiyya. La la Chaya chaiyya chaiyya chaiyya. Chaiyya chaiyya cyaiyya chaiyya. La la Chaiyya chaiyya chayya.

"Pergi Ayu. Pergi dari rumahku. Maap. Aku pengen sendiri" lanjut Raffi. "Lha. Ini kan rumahku" "Oh. Gitu ya..."

Raffi pun berlalu pergi. Tinggalkan Ayu yang kini jadi nangis. Padahal, Ayu ngelakuin itu gak lebih karena ia sayang sama Raffi. Ayu gak mau Raffi terus-terusan berharap impian kosong. Sudah jelas banget, si Marshanda itu gak punya feel sama Raffi. Cowok itu gak bisa bedain, siapa perempuan yang bener-bener sayang sama dirinya, Evi Tamala atau Mpok Nori. Menurutmu?

* * *

"Olga. Kamu kemana sih?" lirih rindu Syahrini jauh di sana. Ia menatap geram coklat valentine yang mau ia hadiahkan buat Olga, yang kini tinggal setengah dimakan Aurel, anaknya yang nomer dua.

.

.

.

Orang Gila Itu Al Capone Sang Tirai Tirani

ARI JAKA

13012012

"Hei. Koq gue kagak diceritain sih?" protes Ferdi Nuril. Lha, bukannya yang nulis ini cerita itu Ferdi Nuril? . . . .

episode 2

In Kampretto 2: Luna Maya Itu Bukan Pacarnya Andika Pratama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun