Mohon tunggu...
AriyantiNS
AriyantiNS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

SafitriAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penanaman Sikap Peduli, Sebagai Implementasi Pendidikan Anti Korupsi

7 November 2021   07:32 Diperbarui: 7 Desember 2021   11:47 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fatihsyuhud.net/wp-content/uploads/2019/06/tamak-dalam-islam-913x1024.gif

Basmi Korupsi dengan Sikap Peduli

By: Ariyanti Nur Safitri

Korupsi. Bagi masyarakat indonesia tentu kata ini sudah tidak asing, baik didengar dari berita politik, infotainment, bahkan akun gosip turut andil menjadikannya topik utama. 

Belum lagi para pembaca koran, berita online, dan berbagai artikel hingga buku bacaan sudah cukup sering mengangkat tema korupsi sebagai bahan tulisannya. 

Dari hal tersebut menunjukkan bahwa korupsi yang terjadi di negara kita bukanlah kasus yang baru, melainkan sudah menjadi kasus rutin yang terjadi di berbagai lapisan tatanan pemerintahan. 

Para koruptor bukan hanya dari kalangan setingkat menteri tetapi juga dilakukan setingkat staf desa bahkan para pekerja di lembaga pembasmi korupsi juga turut menyumbang diri.

Kasus korupsi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin parah, dibuktikan dengan merosotnya skor IPK (Indeks Presensi Korupsi) yang diikuti 180 negara sebagai peserta. 

Peneliti TII, Wawan Suyatmiko, dalam pemaparan IPK 2020 secara virtual, hari Kamis (28/1) mengatakan bahwa CPI (Corruption Perception Index) Indonesia tahun 2020 ini kita berada pada skor 37 dengan rangking 102 dan skor ini turun tiga poin dari tahun 2019 lalu.

Fakta ini jangan sampai menjadikan para generasi penerus bangsa merasa malu, pasrah dan minder, jangan pula menjadikan kita puas dan berbangga diri atas pencapaian tersebut. 

Tetapi dengan pencapaian  tersebut bisa dijadikan sebagai pendorong semangat untuk tetap aktif dan turut serta dalam membangun bangsa dengan menerapkan pendidikan anti korupsi. 

Apakah kita akan membenarkan dan membiarkan korupsi menjadi suatu budaya di negara kita? Atau kita akan pasrah saja dan mengikuti alur perjalanan korupsi di indonesia karena kita merasa tidak mampu mengubah keadaan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun