"Ibu apa yang gak pernah marah?"
"Aku tau… aku tau, Ibu Kota, bener khan." Jawab Peb semangat.
"Iyaa bener."
Namun Peb melihat raut wajah Sam berubah murung.
"Kenapa Sam, sedih ya aku berhasil jawab tebakanmu."
"Bukan begitu Peb, aku jadi inget Ibu, meskipun dulu Ibu suka marah kalau aku gak nurut, tapi sekarang aku sedih kehilangan Ibu.”
Peb terdiam namun kemudian perlahan mulai bangkit dari pembaringannya dan duduk di samping Sam.
"Sejak kecil aku sudah tinggal disini, wajah ibu dan ayah saja aku tidak ingat, tapi aku tidak merasa sedih tinggal disini, meskipun saat di sekolah aku melihat teman-teman ada diantar oleh orang tua mereka.”
"Kok gak merasa sedih?"
"Banyak teman-teman di sekolah, yang tinggal bersama orang tuanya tetap merasa kesepian.”
"Kenapa?" Tanya Sam heran