Dalam sebuah kamar di panti asuhan, dua bocah 9 tahun, Sam dan Peb tampak asik ngobrol sebelum tidur.
"Aku punya tebakan Sam."
"Tebakan apa?"
"Bagaimana caranya supaya semut dan gajah sama beratnya saat ditimbang?"
"Semutnya naik ke atas gajah." Jawab Sam
"Salah."
"Terus gimana donk?"
"Semut sama gajahnya difoto dulu, terus hasil cetak fotonya baru ditimbang." Peb menjawab sambil tertawa senang.
"Yaaah… curang, gantian kalau gitu, aku juga punya tebakan."
"Ayoo mana tebakannya?"
"Ibu apa yang gak pernah marah?"
"Aku tau… aku tau, Ibu Kota, bener khan." Jawab Peb semangat.
"Iyaa bener."
Namun Peb melihat raut wajah Sam berubah murung.
"Kenapa Sam, sedih ya aku berhasil jawab tebakanmu."
"Bukan begitu Peb, aku jadi inget Ibu, meskipun dulu Ibu suka marah kalau aku gak nurut, tapi sekarang aku sedih kehilangan Ibu.”
Peb terdiam namun kemudian perlahan mulai bangkit dari pembaringannya dan duduk di samping Sam.
"Sejak kecil aku sudah tinggal disini, wajah ibu dan ayah saja aku tidak ingat, tapi aku tidak merasa sedih tinggal disini, meskipun saat di sekolah aku melihat teman-teman ada diantar oleh orang tua mereka.”
"Kok gak merasa sedih?"
"Banyak teman-teman di sekolah, yang tinggal bersama orang tuanya tetap merasa kesepian.”
"Kenapa?" Tanya Sam heran
"Mereka kesepian karena teman mereka hanya mainan, gadget dan si mbok yang mengurus rumah. Orang tua mereka sibuk bekerja hingga larut malam, kalau pun mereka pulang awal, masing-masing sibuk dengan gadgetnya." Peb berhenti sejenak
“Pertanyaan yang ditanya pun selalu sama, sudah makan atau belum, bagaimana di sekolah hari ini? Setelah itu mereka kembali sibuk dengan urusan lain.”
"Terus?" Sam berharap Peb meneruskan cerita
"Mereka iri dengan kita, meskipun gak punya orang tua kandung, tapi disini kita punya bunda dan ayah yang memperhatikan kita, ada kakak-kakak mahasiswa yang selalu datang menemani kita belajar bahkan mau mendengar semua cerita kita.”
"Iya juga ya, kita banyak teman disini tidak kesepian." Dan wajah Sam mulai ceria kembali.
"Nah, udah gak sedih lagi khan."
“Iya, makasih ya Peb.”
“Sama-sama Sam, yuk sekarang kita tidur.”
--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H