Peralihan sasaran itu  dimanfaatkan kedua jawara bersama murid-muridnya untuk meninggalkan lokasi pertempuran. Bagusnya semua gerombolan anggota perampok berhasil dilumpuhkan, termasuk diantaranya terdapat mayat Demang Hamdani yang serakah dan dzolim.
Dari atas kapal layar yang kian menjauh dari dermaga dan tak terjangkau lagi pula oleh meriam, Berry Van Aerle meneropong ke arah para penyerang.  Hatinya senang karena kedua bek sahabatnya sudah pergi meninggalkan area pertempuran. Tapi kemudian hatinya gusar melihat beberapa murid Bek Taher tergeletak tak bernyawa.  Hatinya juga miris meliat mayat para perampok suruhan Demang, dan puncaknya dia mencaci maki  teman sebangsanya yaitu Cornellis Scott yang tega mengkhianati bahkan nyaris membunuhnya.
Licik dan kejam adalah buah kerakusan," renungnya  di tengah lautan sepi berselimutkan gelap malam.
Lenteng Agung, 28 Dzulqodah 1443H / 28 Juni 2022M
Dipersembahkan untuk HUT ke-495 Jayakarta.