Mohon tunggu...
Ariya Wirasastra
Ariya Wirasastra Mohon Tunggu... Penulis - Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora

Ariya Wirasastra adalah Alumni IISIP Jakarta. Pernah bekerja sebagai desainer grafis (artistik) di Tabloid Paron, Power, Gossip, majalah sportif dan PT Virgo Putra Film .Jurnalis Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Penikmat berat radio siaran teresterial, menyukai pengamatan atas langit, bintang, tata surya dan astronomi hingga bergabung dengan Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) dan komunitas BETA UFO sebagai Skylover. Saat ini aktif sebagai pengurus Masyarakat Peduli Peradaban dan dakwah Al Madania Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Loveless

25 Januari 2022   16:41 Diperbarui: 6 September 2023   11:31 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Astaghfirullah!" teriak Uri setelah lebih dari 30 menit berbincang dengan Sarah.  Sahabatnya di ujung sana segera bisa menebak sesuatu hal yang membuat Uri terhenyak  Sarah pun mengakhiri curhatannya dengan sebuah pesan agar jangan suka menunda-nunda kebaikan.

Selesai waktu pun bergulir dengan cepatnya, matahari senja  perlahan menenggelamkan diri di horizon barat kota Jakarta. Adzan maghrib  yang tadi menggema bersahut-sahutan kini terdengar sayup kemudian sirna lalu berganti sepi.  Sementara yang dilakukan Uri masih sama seperti pagi dan siang tadi, bahkan sama seperti hari-hari sebelumnya.   Rebahan, berguling ke kanan lalu ke kiri, duduk dekat jendela atau lesehan di lantai dan semua itu hanya untuk melakukan aktivitas olah jari di smartphone dan menonton televisi.

 

Hanya mandi, wudhu dan sholat yang mengistirahatkan pandangannya dari dunia meta yaitu dunia  multiverse yang membuat lebih dari separuh remaja di muka bumi menghabiskan waktunya sebagai gamers atau petualang media sosial (medsos) dengan akun virtual alias identitas palsu.

Beberapa hari belakangan Uri mengalami loveless setelah  tiada satupun postingannya di  WA Grup Indonesian Stay tak juga ada yang merespon. WAG komunitas fanboy group Staykids asal Korea Selatan, entah mengapa dirasa acuh atas setiap info darinya.  Begitu juga  Telegrup International Stay sepi sapa, tiada lagi candaan manis dan rayuan gombal dari  para fanboy yang suka padanya. Uri merasa sudah tidak ada lagi yang menyukai eksistensinya.

Loveless.!

Dibacanya status WA dan Telegram yang dipasang seminggu yang lalu.  Seakan tersadar sesuatu, Uri  melakukan scroll up menelusuri dialog WAG pasca status loveless terpasang.  Betul saja dugaan Uri, ternyata banyak bertebaran komentar dan sticker yang menyatakan patah hati serta kecewa setelah membaca status profil Uri.

Uh cedih ternyata Uri sudah punya boyfriend dan sekarang lagi gabut, ancurrr deh my heart, Uriii... teganya, dan banyak lagi kalimat meluruhkan hati dara kelahiran kota hujan nan manis.  Senyumnya mengembang saat membayangkan raut wajah para fanboy komunitas Stay yang hopeless dan loveless karena menyangka jika Uri sudah ada yang punya namun sedang  masuk fase galau hubungan very interpersonalnya.

Selanjutnya dari sekadar hi hi hi berubah jadi ha ha ha sendirian.  Tawa kegirangan dan rasa senang berhasil mempermainkan perasaan orang lain telah mengembalikan semangat dan gairah hidupnya di dunia meta,  sebuah kehidupan pada dimensi lain di alam siber namun pararel dengan kehidupan real masa kini.

Maka segera diketiknya pesan yang berbunyi, Hai Guys, diriku loveless karena terkurung di kamar apartemen sendirian, jauh dari teman, orangtua dan makanan enak karena pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun