Namun kami yang kehilangan rumah, hidup dalam derita
Presiden meresmikan, media memuja
Tapi hak kami tak kunjung tiba, kami hanya dilupakan begitu saja
Di Poco Leok, panas bumi jadi hantu
Tanah ulayat kami, mereka anggap milik yang baru
Kami menolak, tapi siapa yang peduli? Â
Pemerintah datang dengan tentara, seolah kami tak berarti
Kemerdekaan? Apa itu merdeka? Â
Bagi kami yang diabaikan, itu hanya kata hampa
Tak ada arti jika kami terus ditindas