Keruntuhan Orde Baru dimulai dengan krisis ekonomi berkepanjangan yang mengakibatkan lonjakan harga sembako dan pergolakan di mana-mana. Gerakan Mahasiswa yang sebelumnya vakum mulai melawan Rezim otoriter Soeharto, dan tuntutan mereka yang awalnya ekonomis berkembang menjadi isu politik. Pada 1998, Gerakan Mahasiswa dan rakyat berhasil menggulingkan Soeharto, digantikan oleh Habibie, yang hanya berkuasa satu tahun. Gus Dur kemudian terpilih sebagai Presiden RI dan Megawati sebagai wakilnya melalui Pemilu 1999 yang diklaim demokratis.
6. **Indonesia dalam Era Neo-Liberalisme**
Neo-liberalisme adalah bentuk baru kapitalisme yang muncul sebagai jawaban terhadap krisis global. Kapitalisme internasional memperkenalkan pasar bebas sebagai solusi, dan kesepakatan WTO pada November 1999 di Seattle menetapkan tahun 2003 sebagai waktu diberlakukannya pasar bebas di Indonesia. Dampak pasar bebas ini dapat merugikan perekonomian rakyat kecil di Indonesia karena produksi lokal belum mampu bersaing dengan produk asing akibat keterbatasan teknologi.
Pemerintahan Gus Dur-Mega yang saat itu memimpin tidak mampu menolak neo-liberalisme karena masih sangat bergantung pada utang luar negeri, terutama dari IMF dan Bank Dunia. Rakyat Indonesia menuntut pemerintahan baru untuk menyelesaikan agenda Reformasi total, termasuk pemberantasan KKN, pemulihan ekonomi, pencabutan Dwi Fungsi TNI/Polri, pengadilan Soeharto dan kroni-kroninya, serta penyitaan aset kekayaan untuk subsidi rakyat. Namun, pemerintahan Gus Dur-Mega belum mampu memenuhi tuntutan ini dan malah membuat konsesi dengan sisa kekuatan lama dari Orde Baru dan militer, yang menghambat proses demokratisasi. Rezim Gus Dur-Mega, yang diharapkan rakyat, ternyata mirip dengan rezim Orde Baru dan bahkan militer berusaha kembali berkuasa dengan RUU PKB, yang didukung oleh Gus Dur-Mega dan sebelumnya direncanakan pada masa Habibie, membuka peluang bagi praktik militerisme kembali.
7. **Langkah-langkah untuk Mengubah Indonesia**
Untuk mengubah Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu membangun masyarakat yang adil dan makmur, kita harus menghancurkan sistem kapitalisme yang menindas hak-hak pekerja, mayoritas rakyat. Kita perlu membangun organisasi-organisasi perlawanan rakyat untuk menentang sistem yang tidak berpihak pada rakyat dan membentuk sistem yang berpihak pada rakyat, yaitu Demokrasi Kerakyatan. Kita harus memperjuangkan demokrasi sejati dan menyelesaikan revolusi demokratik di Indonesia. Demokrasi yang harus ditegakkan adalah demokrasi tanpa penindasan.