Mohon tunggu...
Aristoteles
Aristoteles Mohon Tunggu... Penulis - Penulis amateur

Hidup terlalu singkat untuk melihat kehidupan orang lain, jalani aja menurut perspektif kita sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kritik Sastra Pragmatik Cerpen Kabar di Malam Natal

20 Juni 2022   04:40 Diperbarui: 20 Juni 2022   07:07 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

KRITIK SASTRA PRAGMATIK
DALAM CERPEN KABAR DI MALAM NATAL KARYA SILVESTER PETARA HURIT PADA KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2021

Oleh: Aris Setiawan

BAB I 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

kritik sastra merupakan pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra. Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. Tujuan kritik sastra bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, kebenaran, dan kesalahan sebuah karya sastra berdasarkan sudut pandang tertentu, tetapi mendorong sastrawan mencapai penciptaan sastra tertinggi dan untuk mencapai penciptaan sastra tertinggi dan untuk mengapresiasi karya sastra lebih baik. Semua jenis karya sastra dapat dikritik baik prosa, puisi, maupun drama.

Kritik sastra terbagi menjadi empat kelompok yaitu pendekatan ekspresif, pendekatan pragamatik, pendekatan mimetik, dan pendekatan objektif. Salah satu jenis kritik sastra adalah kritik pragmatik. Kritik pragmatik menilai karya sastra yang baik adalah karya sastra yang memberi manfaat pada pembacanya. 

Semakin banyak manfaat yang dapat diambil dari karya sastra, maka semakin tinggki kualitas karya tersebut. Ukuran kritik pragmatik adalah keterpaduan antara menyenangkan dan berguna bagi pembaca. 

Menurut (Tri Gumono, Abednego, 2017) pendekatan kritik pragmatik merupakan salah satu pendekatan dalam kritik sastra yang menitik beratkan seorang pembaca sebagai sebuah dimensi yang menangkap dan memberika makna pada sebuah karya sastra. 

Pendektn kritik sastra yang melihat karya sastra bertujuan untuk menginformasikan sekaligus memberikan pengajaran suatu hal kepada pembaca. Sesuatu hal yang dimaksud adalah adanya kesan bagi pembaca baik berupa pendidikan, estetika, religious, social, dan lainnya

Cerpen yang merupakan salah satu jenis prosa merupakan salah satu jenis karya sastra yang sangat menarik untuk dikaji karena memiliki unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membawa pembaca berpetualangan mengalami konflik yang ada di dalam cerpen tersebut. Selain itu, cerpen juga memiliki nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat, seperti nilai moral, religi, budaya, dan sosial. Cerpen Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit pada Kumpulan Cerpen Kompas 2021, merupakan salah satu cerpen pilihan yang terbit pada media internet. 

Cerpen ini meceritakan kisah seorang pria bernama Ama Ola yang selalu setia menunggu istrinya yang merantau keluar daerah. Berbagai rintangan telah Ama Ola lalui untuk tetap setia kepada istrinya. Mulai dari banyaknya godaan sampai cemoohan dari orang di sekitar. Cerpen ini bertema religi yang menceritakan bahwa tokoh utama selalu taat beribadah dan menjalankan segala perintah dan larangan agama yang telah dianutnya. 

Cerpen ini diceritakan dengan bahasa yang menarik yang akan membuat pembaca dapat menikmati alur ceritanya. Oleh karena itu penulis akan menganalisis cerpen berjudul Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit dengan menggunakan pendekatan pragmatik

Rumusan Masalah

Bagaimana hakikat kritik sastra pragmatik?

Bagaimana cerpen Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit dikritik menggunakan kritik pragmatik?

Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini bertujuan:

Mengetahui hasil kritik pragmatik pada cerpen berjudul Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit Mengapresiasi karya sastra khususnya prosa.

Mengetahui kelayakan karya sastra khususnya prosa untuk digunakan pada jenjang pendidikan tertentu.

Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

Manfaat Teoritis

Makalah ini memiliki manfaat bagi pembaca kritik sastra, khusunya kritik pragmatik untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mengenai kritik sastra. Dengan demikian, kritik sastra: kritik pragmatik dapat ditingkatkan.

Manfaat Praktis

Makalah ini memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan penulis. Makalah ini akan memberikan wawasan dan pengetahuanmengenai kritik sastra pragmatik bagi siswa. Makalah bisa digunakan sebagai bahan referensi pembelajaran sastra di sekolah oleh guru. Makalah ini dapat memberikan suatu pengalaman yang berharga serta memberikan dorongan bagi penulis untuk melakukan kritik terhadap sastra di masa yang akan datang.

BAB II

PEMBAHASAN

Hakikat Kritik Sastra Pragmatik

Ada berbagai pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian maupun kajian terhadap karya sastra. Menurut pendapat Jabrohim, (2012:64) pendekatan dalam kritik sastra terbagi menjadi empat kelompok yaitu pendekatan ekspresif, pendekatan pragamatik, pendekatan mimetik, dan pendekatan objektif. Menurut Teeuw (1984) pendekatan kritik pragmatik merupakan salah satu pendekatan dalam kritik sastra yang menitik beratkan seorang pembaca sebagai sebuah dimensi yang menangkap dan memberika makna pada sebuah karya sastra. 

Kritik sastra Pragmatik merupakan salah satu kritik yang memandang bahwa karya sastra diciptakan untuk memberikan efek kepada seorang yang membaca karya sastra tersebut. Kritik sastra pragmatik dapat memberikan efek-efek tertentu yang membuat seseorang pembaca akan tertarik dan mendapatkan manfaat dari sebuah karya sastra yang telah dibaca. Efek-efek tersebut antara lain yaitu efek estetis, efek kesenangan, dan efek kebermanfaatan karya sastra bagi seorang pembaca. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Pradopo dalam Haryati, (2016) yang mengatakan bahwa karya sastra pragmatik menganggap karya sastra diciptakan untuk memberikan efek-efek tertentu kepada audien atau pembacanya.

Tujuan karya sastra diciptakan adalah untuk mencapai beberapa tujuan yang bersifat edukatif, estetis, dan politis. Berdasarkan pernyataan tersebut, karya sastra pragmatik dianggap sebagai karya sastra yang menitik beratkan pada tercapainya tujuan karya sastra. Selain itu, kritik sastra pragmatik juga lebih berfokus pada pembaca atau bisa juga disebut reseptif. Dalam sastra pragmatik, karya sastra dikatakan dapat memberikan kebermanfaatan tertentu. Kebermanfaatan itu dapat dilihat dari berbagai macam nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai keindahan, sosial, busaya, agama, serta moral.

Analisis Cerpen Kabar di Malam Natal Karya Amalia Budiman pada Kumpulan Cerpen Kompas 2021

Cerpen Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit pada Kumpulan Cerpen Kompas 2021, merupakan salah satu cerpen pilihan yang terbit pada media internet. Cerpen ini meceritakan kisah seorang pria bernama Ama Ola yang selalu setia menunggu istrinya yang merantau keluar daerah. Berbagai rintangan telah Ama Ola lalui untuk tetap setia kepada istrinya. Mulai dari banyaknya godaan sampai cemoohan dari orang di sekitar. Cerpen ini bertema religi yang menceritakan bahwa tokoh utama selalu taat beribadah dan menjalankan segala perintah dan larangan agama yang telah dianutnya. Cerpen ini diceritakan dengan bahasa yang menarik yang akan membuat pembaca dapat menikmati alur ceritanya.

Berikut ini hasil analisis kritik sastra pragmatik dalam cerpen berjudul Kabar di Malam Natal Karya Amalia budiman:

Efek Kesenangan

Penggambaran suasana dengan jelas dan pemilihan diksi yang baik dapat memunculkan efek kesenangan bagi pembaca misalnya pada kutipan cerpen berikut:

"Pagi di sepanjang Desember selalu seperti perempuan dengan rambut basah selepas mandi. Aroma tanah basah, tanaman yang menggeliat tumbuh, sayup angin, cericit burung dan ayam jantan yang berkokok panjang turun dari pohon bertingkah merayu betina pujaannya membuat pagi begitu ranum."

Pada kutipan cerpen di atas pengarang menggambarkan suasana pagi hari di sepanjang bulan desember yang tenang dan penuh kedamaian. Penggambaran suasana tersebut juga diperjelas dengan penambahan keterangan tentang aroma tanah dan kokok ayam di pagi hari. Kutipan tersebut memiliki efek kesenangan tersendiri bagi pembaca, sebab dengan penggambaran suasana tersebut pengarang telah menggugah pikiran pembaca untuk mengimajinasikan suasana yang terjadi dalam cerita pendek tersebut. selain itu, efek kesenangan juga muncul ketika pembaca membaca kutipan cerpen tersebut karena penggunaan kata penulis yang memiliki nilai estetika yang mampu menarik perhatian pembaca.

 Alur cerita yang dihadirkan pengarang juga dapat memberikan kesenangan bagi pembaca. Hal tersebut dapat terealisasi karena cerita yang dihadirkan pengarang memiliki kesan yang sama dengan hal-hal yang benar terjadi di lingkungan sekitar. Cerita tentang perjuangan seseorang untuk mempertahankan cintanya dan tetap setia meskipun terpisah oleh tempat yang jauh tentunya sudah sangat familiar bagi pembaca. Hal inilah yang akan membuat efek kesenangan timbul bagi pembaca yang pernah mengalami kejadian serupa maupun yang ingin tahu mengenai penyelesaian permasalahan yang terjadi pada cerita tersebut.

Efek Estetis

Dalam cerpen tersebut, pengarang juga banyak memberikan nilai estetis pada karya sastra yang dibuatnya. Efek estetis tersebut dirasakan pembaca lewat diksi atau pilihan kata yang ditampilkan oleh pengarang. Pengarang menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta membubuhkan beberapa bahasa yang indah yang akan menarik perhatian pembaca. Selain itu, pengarang juga banyak menggunakan istilah-istilah pada bahasa daerah seperti: 

Suri kada: senjata perang

Rera Wulan Tana Ekan: Tuhan dalam agama lokal Lamah olot

Ketipa: sutra Gujarat

Belaon: anting emas/perak dari zaman lampau

Bala: gading gajah untuk mahar/belis perkawinan adat Lamaholot

Lodan: kalung emas sebagai pusaka

Arak bakar menyala: arak dengan kadar alkohol sangat tinggi

Lewotana: kampung halaman

Penggunaan kata-kata tersebut menambah nilai estetik pada cerpen pengarang. Pengarang juga menggunakan beberapa majas yang menambah nilai estetik yang menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pembaca seperti pada beberapa kutipan berikut:

"Aroma tanah basah, tanaman yang menggeliat tumbuh, sayup angin, cericit burung dan ayam jantan yang berkokok panjang turun dari pohon bertingkah merayu betina pujaannya membuat pagi begitu ranum."

"Keringat membuat api selalu menghadirkan ingatan selepas bercinta dengan Ina Boleng saat pagi buta"

"Kalimat terakhir Ama Ola meracuni pikiran dan menggebuk perasaannya. Membuatnya gundah-gulana."

Kutipan-kutipan di atas merupakan beberapa kalimat yang menggunakan majas yang dirangkai penulis sehingga menambah nilai estetik cerpen tersebut.

Efek Kebermanfaatan

Dalam cerpen tersebut pengarang juga banyak menampilkan nilai-nilai kehidupan yang akan memberikan kebermanfaatan bagi pembacanya. Nilai-nilai tersebut antara lain yaitu:

Nilai Moral

Pada cerpen tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan yang salah satunya yaitu nilai moral yang digambarkan melalui perilaku tokoh maupun penceritaan langsung oleh pengarang. Nilai moral pada cerpen tersebut dapat ditemukan pada kutipan berikut:

"Namun Ama Ola tak berani. Jangan pernah masuk kebun orang supaya di medan perang panah dan tombak tak menyentuh dirimu! Begitulah amanat warisan nenek-moyang yang harus dipegang-teguh oleh setiap pria dari klen pemilik suri kada. Keselamatan kampung dari segala serangan musuh baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan sangat pula tergantung padanya."

 Kutipan tersebut menceritakan tokoh Ama Ola yang memegang teguh amanat yang diberikan oleh nenek moyangnya sehingga ia tidak pernah mengkhianati istrinya dan selalu setia menunggu. Kutipan tersebut mengandung nilai moral yang dapat kita teladani dari tokoh Ama Ola yang selalu memegang teguh amanat maupun janji dan tidak pernah mengkhianati orang lain. Selain itu dari kutipan tersebut juga mengajarkan pada kita bahwa kita harus selalu menjalankan nasihat dari orang tua.

Selain itu nilai moral juga ada pada kutipan berikut ini:

"Ama Ola gugup. Tak berani menatap Ina Semoi yang secara kebetulan tercegat ketika keluar dari kamar mandi. Masih dengan handuk di badan. Rambutnya basah. Satu-dua butiran air masih ada di leher dan bahunya. Ama Ola menyampaikan terima kasih langsung pulang ke rumahnya tanpa menatap lagi Ina Semoi."

 Kutipan tersebut menceritakan tentang tindakan Ama Ola yang tidak berani menatap wanita lain karena berusaha untuk tetap setia pada istrinya yang sedang merantau ke luar daerah. Pada kutipan tersebut terdapat nilai moral yang dapat kita teladani yaitu kita sebagai manusia harus selalu setia pada pasangan kita masing-masing dan selalu menjalankan kewajiban kita sebagai seorang suami.

Nilai Budaya

Pada cerpen tersebut pengarang juga banyak memperkenalkan nilai-nilai budaya daerah. Terutama pada penggunaan istilah-istilah bahasa daerah yang digunakan oleh pengarang seperti pada kata-kata berikut ini:

Suri kada: senjata perang

Rera Wulan Tana Ekan: Tuhan dalam agama lokal Lamah olot

Ketipa: sutra Gujarat

Belaon: anting emas/perak dari zaman lampau

Bala: gading gajah untuk mahar/belis perkawinan adat Lamaholot

Lodan: kalung emas sebagai pusaka

Arak bakar menyala: arak dengan kadar alkohol sangat tinggi

Lewotana: kampung halaman

Dengan berbagai penggunaan kosa kata daerah tersebut pengarang dapat mengajak pembaca untuk bisa mengenal kebudayaan dan bahasa daerh dari pengarang. Hal ini tentunya akan menambah wawasan pembaca tentang budaya di berbagai daerah yang beragam.

Nilai Sosial

Dalam cerpen tersebut pengarang juga menampilkan beberapa nilai sosial yang memberikan pelajaran bagi pembaca, seperti pada kutipan berikut:

"Candaan Om Ronald penimbun kopra kemarin sore itu benar-benar bikin Ama Ola kesal. Ia biasanya mudah melupakan hal-hal yang tak enak tapi tidak untuk ini. Kalimat terakhir Ama Ola meracuni pikiran dan menggebuk perasaannya."

 Kutipan tersebut menceritakan tentang tokoh Ama Ola yang sangat kesal dengan perkataan dari Om Ronald. Kutipan tersebut mengandung nilai sosial yang dapat diteladani oleh pembaca yaitu kita sebagai seorang manusia sosial harus selalu menjaga perkataan dan jangan sampai membuat orang lain tersinggung apalagi sampai membuat orang sakit hati. Meskipun dalam bentuk candan, kita harus tetap berhati-hati ketika berkata.

Nilai Agama

Cerpen tersebut banyak mengandung nilai agama karena penulis banyak menceritakan tokoh Ama Ola yang selalu beribadah dan selalu menuruti perkataan yang dianjurkan oleh agamanya. Kutipan yang mengandung nilai agama pada cerpen tersebut antara lain sebagai berikut:

"Tak ada yang ia ingat selain pesan wajib Pastor Redemptus di setiap kotbah misa hari Minggu: Kanaan adalah tanah terjanji bagi umat pilihan Yahwe. Dunia ini penuh derita. Maka bersabarlah dengan tetap bertekun dalam doa dan pengharapan."

"Ama Ola tak berani bantah kotbah Pastor. Namun ia tahu kebenaran pesan ayah dan leluhurnya walau mereka selalu dianggap kafir dan tak mengenal Tuhan."

 Kutipan-kutipan tersebut menceritakan tentang tokoh Ama Ola yang selalu taat beribadah dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh agamanya. Dalam kutipan cerpen tersebut, kita dapat belajar dari tokoh ama Ola untuk selalu taat beribadah dan menjalankan segala perintah yang telah diajarkan di agama yang kita yakini.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Cerpen Kabar di Malam Natal Karya Silvester Petara Hurit merupakan salah satu cerpen pilihan Kompas yang diterbitkan dalam media internet. Berdasarkan analisis kritik pragmatik pada cerpen tersebut, cerpen tersebut banyak memberikan nilai-nilai atau efek-efek yang membuat pembaca selain menikmati cerita dalam cerpen tersebut, pembaca juga dapat mengambil beberapa hal positif dari cerpen tersebut. pada cerpen tersebut terdapat efek-efek yang tertentu yang mempengaruhi pembaca, diantaranya yaitu efek kesenangan setelah membaca cerpen, efek estetis cerpen yang membuat pembaca tertarik, dan efek kebermanfaatan yang dapat diambil oleh pembaca. Cerpen tersebut juga mengandung beberapa nilai kehidupan yang bermakna dan dapat menjadi tauladan bagi pembaca dalam menjalani kehidupannya. Secara keseluruhan cerpen ini sangat menarik dan memberikan banyak nilai-nilai yang bermanfaat bagi pembaca.

Saran

Penulis berharap dengan membaca makalah ini, pembaca dapat menambah pengetahuan tentang hakikat kritik sastra pragmatik dan bagaimana pendekatan dan metode kritik pragmatik dapat digunakan untuk menilai sebuah karya sastra. Penulis memberikan saran kepada pembaca agar penelitian ke depan yang akan dilakukan dapat menganalisis sebuah karya sastra dengan pendekatan dan metode kritik pragmatik terutama jenis-jenis karya sastra lainnya selain cerpen yang tentunya akan banyak efek-efek dan nilai-nilai kehidupan bagi pembaca yang akan ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA

A, Teeuw. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Gumono, Tri Abednego. 2017. "Analisis Film Denias dengan Pendekatan Pragmatik" E-journal of language, Literature, Culture, and Education Polyglot Vol.13 No.1, diakses melalui journal online.

Haryati, Nas. (2016). Kajian Prosa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Jabrohim. (2012). Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kumpulan Cerpen Kompas pada media internet https://ruangsastra.com/23937/kabar-di-malam-natal/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun