WORD CUBE MEMBUATKU TAHU PRONUNCIATION DAN SPELLING KATA
Aris Suryanto, S.Pd
SDIT Al Qudwah Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas
aries.haidar@gmail.com
2022
Abstrak
Penulisan best practice ini bertujuan untuk menggambarkan upaya untuk mengoptimalkan kemampuan  menuliskan dan melafalkan kata bahasa Inggris. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis memperkenalkan media permainan sederhana dalam proses pembelajaran. Di sini siswa akan  memahami ejaan dan melafalkan kata melalui permainan dengan menggunakan media word cube.  Word cube dimainkan secara berkelompok dimana masing-masing peserta didik mendapat giliran untuk memainkan word cube dan melafalkan kata yang muncul pada permukaan word cube. Adapun tahapan dalam pembelajaran ini. Pertama pendahuluan, menyiapkan segala sesuatu yang mendukung proses pembelajaran. Kedua kegiatan inti, pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dan ketiga, penutup. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Objek penelitian ini terdiri dari 24 siswa  kelas VI SDIT Al Qudwah Musi Rawas. Setelah pembelajaran menggunakan media word cube,  terjadi peningkatan pemahaman dan antusiasme siswa dalam menghafal kosa kata.Â
 Â
Kata kunci: word cube, pronunciation, spelling
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
   Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sering digunakan secara luas dalam komunikasi Internasional. Belajar bahasa Inggris diperlukan sebagai sarana memudahkan memperoleh dan memahami berbagai informasi, yang notabene menggunakan bahasa Inggris. Maxom (2009) berpendapat bahwa English is view of language which give people access to the world. Maksudnya adalah bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa yang memberikan akses terhadap dunia.
 Di Indonesia, bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa asing (English as a Foreign Language). Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang diterima siswa pada jenjang sekolah menengah pertama. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah dasar yang memasukkan bahasa Inggris dalam kurikulum pembelajaran di sekolahnya. Harmer (2007) menyatakan we use language in terms of four skills: reading, writing, speaking and listening. Pembelajaran bahasa Inggris bertujuan agar siswa dapat melakukan komunikasi dasar, serta menguasai 4 skill (kemampuan) berbahasa yaitu reading (membaca), writing (menulis), berbicara speaking (berbicara) dan listening (menyimak).
Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi siswa. Beberapa alasannya yaitu penulisan atau ejaan (spelling) dan pengucapan (pronunciation) yang berbeda. Selain itu bahasa Inggris hanya siswa dapatkan di sekolah. Sedangkan dalam percakapan sehari-hari, siswa masih jarang menggunakannya. Imbasnya pemahaman siswa terhadap pelajaran bahasa Inggris rendah.
 Dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Qudwah Musi Rawas, siswa mengalami kesulitan yang serupa. Di antara kesulitan tersebut yaitu kesulitan dalam mengucapkan kosa kata bahasa Inggris secara tepat.  Sering terjadi juga siswa dapat menyebutkan namun belum paham cara penulisannya. Menghafal juga menjadi bagian sulit bagi siswa. Siswa kesulitan menghafal kosa kata baru. Sering terjadi kosakata yang telah mereka hafal, hilang tak berbekas.
Salah satu materi yang susah untuk dipahami siswa adalah tenses dan menghafal kosa kata bentuk lampau (verb 2). Pada materi ini siswa mengalami kesulitan menghafal perubahan bentuk dan kosa kata dasar (verb 1) ke dalam bentuk verb 2. Karena terdapat 2 jenis kata kerja. Kata kerja beraturan (regular verb) dan kata kerja tidak beraturan (irregular verb). Siswa sering kali salah mengenali irregular verb sebagai regular verb. Mereka menyamaratakan perubahan irregular verb dengan menambahkan-ed pada akhir kata seperti pada regular verb.Â
Melihat permasalahan tersebut, guru sudah seharusnya menemukan media yang tepat untuk membantu siswa menghafal kosa kata. Karena penyampaian materi dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik akan lebih membekas. Media yang digunakan memungkinkan siswa terlibat langsung dalam penggunaannya. Hal tersebut diharapkan siswa dapat mengingat materi atau apa yang mereka pelajari dalam jangka waktu panjang.Â
Salah satu media yang dapat digunakan yaitu kubus kata atau word cube. Word cube yang akan digunakan berbentuk seperti dadu dangan ukuran 6 cm x 6cm x 6 cm. Pada permukaannya terdapat kosa kata bahasa Inggris beserta artinya. Arini (2016) menyatakan word cube dapat digunakan untuk menyimak, berbicara, membaca maupun menulis sehingga guru dapat mengarahkan kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan.
 Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan word cube ini juga bisa juga  dikategorikan sebagai permainan. Harapannya dengan bermain sambil belajar siswa akan lebih mudah termotivasi dalam menghafal. Menurut Kamal (2008) siswa akan termotivasi dan lebih semangat dalam belajar apabila materi pelajarannya mengenai kejadian sehari-hari mereka, waktu, musim, benda-benda yang ada di sekolah dan di rumah. Terlebih lagi materi tersebut membuat mereka gembira dan interaktif. Hal ini dapat dicapai apabila materinya melalui lagu, teka-teki, permainan, cerita dan gambar.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan best practice yang diformulasikan dengan judul ''Word Cube Membuatku Tahu Pronunciation dan Spelling Kata''.
Fokus Best Practice
Dari latar belakang di atas, fokus best practice ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan ejaan (spelling) dan melafalkan bunyi (pronunciation) kata dengan tepat dengan menggunakan media word cube.
Tujuan Best Practice
Tujuan dari best practice ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan siswa dalam menuliskan ejaan kata serta melafalkan pengucapan kata yang tepat berdasarkan penggunaan media word cube.
ManfaatÂ
Bagi siswa, dengan diterapkannya media word cube siswa dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar bahasa Inggris, khususnya yang berkaitan dengan pengguaan irregular verb dalam simple past tense serta menjadikan siswa lebih termotivasi dalam belajar dan menghafal kosa kata.
Untuk  guru, dapat mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai upaya meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik.Â
Untuk sekolah, diharapkan sebagai upaya peningkatan standar mutu pendidik sehingga dapat menjadi contoh sekolah-sekolah lain disekitarnya, serta memicu guru lain untuk berinovasi dalam mengunakan media pembelajaran.
Untuk masyarakat, diharapkan  masyarakat mampu menambah wawasan dan pengetahuan.Â
PELAKSANAAN
Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Practice
Deskripsi best practice
Best practice yang berjudul "Word Cube Membuatku Tahu Spelling dan Pronunciation Kata" merupakan laporan kegiatan pengalaman terbaik guru atau penulis dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang menjadi penghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan komponen-komponen sebagai berikut berikut:
Media pembelajaran word cube
Word cube yang digunakan berbentuk seperti dadu dengan ukuran 6 cm x 6 cm x 6 cm. Pada permukaanya terdapat kosa kata bahasa Inggris beserta artinya. Cara penggunaannya yaitu dengan melemparkan word cube ke atas lalu mengamati kata yang ditampilkan pada permukaan word cube lalu menyebutkannya.
Alat dan bahan yang digunakan
Pelaksanaan pembelajaran dengan media word cube ini menggunakan sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di Sekolah. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gunting, spidol, lem, penggaris dan papan tulis. Adapun bahan yang digunakan adalah kertas lembar kerja, karton,kertas berupa potongan-potongan kosa kata, RPP, buku paket peserta didik.
Batasan-batasan best practice
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis memberikan batasan masalah. Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan menulis dan melafalkan kata dengan tepat. Dengan menggunakan media pembelajaran word cube pada peserta didik kelas VI SDIT AL QUDWAH MUSI RAWAS.
Langkah -- langkah pelaksanaan Best Practice
Pra pelaksanaan
Menganalisa RPP yang digunakan.
Menganalisa media pembelajaran yang menarik yang pernah dilaksanakan oleh guru  di dalam kelas dan menyusun langkah-langkah penggunaan media word cube.
Menyiapkan media word cube.
Menyiapkan karton serta potongan kertas berupa kosa kata verb 1, verb 2 dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Menyusun RPP yang sesuai dengan media, pendekatan dan teknik yang akan digunakan
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru masuk kelas dan membuka pembelajaran.
Guru menggali informasi untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang simple past tense.
Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi simple past tense dan penggunaan verb 2 pada simple past tense.
Guru melafalkan kosa kata verb 1 maupun verb 2, meminta siswa mengikuti pelafalan guru dan mengulangnya beberapa kali.
Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang.
Masing-masing kelompok diberikan word cube. Setiap anggota kelompok mempraktekkan melempar word cube secara bergiliran, mengamati tulisan dalam word cube dan melafalkan kata. Anggota kelompok lainnya ikut mengamati dan menyimak, Jika penyucapan nya kurang tepat anggota kelompok mengoreksinya.
Guru membagikan karton dan potongan kosa kata verb 1, verb 2 dan artinya. Setiap kelompok menyusun kosakata tersebut.
Siswa menampilkan hasil pekerjaan masing-masing kelompok mereka dan melafalkan kosa kata yang telah disusun bersama.
Kegiatan penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara bersama.
Menutup pelajaran dengan salam.
Hasil yang Dicapai
Proses pembelajaran dengan menggunakan media word cube membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga siswa antusias mengikuti pembelajaran dan merasa sangat senang karena mereka terlibat langsung dalam pembelajaran.
Dari hasil kerjasama dengan kelompoknya, seluruh kelompok mampu menyelesaikan susuan kata dangan tepat. Selain melakukan penilaian secara kelompok, penulis juga menguji siswa secara individu dengan melakukan post-test. Terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa yang pada pretest 53,33 menjadi 89,37 pada post test. Maka dapat ditarik kesimpulan penggunaan media word cube mampu meningkatkan antusiasme siswa dalam menghafal kosa kata.
Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice
Ada beberapa nilai tambah dan kebaruan dari penggunaan media word cube dalam best practice ini yaitu :
Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mampu mengoptimalkan antusias peserta didik untuk belajar.
Pembelajaran dapat meringankan beban mental peserta didik kerena bekerja secara bersama dengan rekan satu kelompoknya.
Siswa belajar melalui kegiatan melakukan.
Faktor Faktor Pendukung dan Penghambat
PendukungÂ
Kepala sekolah dan teman sejawat yang selalu mendukung upaya peningkatan kualitas, kreatifitas dan inovasi pembelajaran.
Siswa yang selalu membuka diri terhadap hal baru yang disajikan oleh guru dan ruang kelas yang nyaman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Tersedianya internet sebagai sumber belajar.
Penghambat
Model pembelajaran ini sulit dalam hal perencanaannya karena belum terbiasa dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
Memerlukan waktu yang panjang dalam pengimplementasiannya, sehingga guru susah menyesuaikan waktu yang sudah ditetapkan.
Karena menggunakan metode permainan, model pembelajaran ini sering menimbulkan kegaduhan yang bisa mengganggu kelas.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut penggunaan media word cube untuk meningkatkan kemampuan menulis dan melafalkan kata adalah sebagai berikut :
Penerapan pada materi pelajaran bahasa Inggris pada jenjang kelas lainnya
Potongan kertas kata bisa digunakan untuk materi yang sama.
Melakukan presentasi dan diskusi tentang strategi dan teknik  pembelajaran inovatif dikalangan guru.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
      Adapun simpulan Best Practice yang berjudul "Word Cube Membuatku Tahu Pronunciation dan Spelling Kata " adalah:
Hasil belajar siswa dengan memanfaatkan word cube mengalami peningkatan, Sebagai bukti telah optimalnya kemampuan siswa dalam menuliskan dan melafalkan kosa kata irregular verb.
Aspek Pengetahuan  menulis kosa kata mendapatkan nilai diatas KKM dengan rata-rata nilai 89,37 dari 24 siswa.
Pembelajaran dengan media word cube mampu menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa terutama nilai tanggung jawab, percaya diri, kerjasama dan peduli.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media word cube ini menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran. Karena penulis memperoleh pengalaman bahwa pembelajaran yang disampaikan dengan kreatif, akan menghasilkan siswa yang lebih gembira dan terbuka saat proses pembelajaran.
Pendekatan dan media yang digunakan pada best practice dapat digunakan pada materi yang sama.
Saran
Bagi guru
Guru sebaiknya senantiasa memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan secara terus menerus sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Guru harus mampu menggunakan pedekatan dan media yang sesuai dengan dunia nyata siswa.
Pembelajaran Bahasa Inggris sebaiknya menggunakan media benda nyata dimana peserta didik dapat terlibat langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya.
Bagi Siswa
Siswa harus berani dan percaya diri.
Siswa tidak boleh merasa takut dulu dengan pembelajaran bahasa Inggris.
Dengan bermain sambil belajar dapat mendapatkan makna dari pembelajaran bahasa Inggris.
Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya mengadakan berbagai perlombaan yang mendukung pembelajaran bahasa Inggris, baik secara berkelompok maupun individu setiap enam bulan sekali. Hal ini akan memotivasi siswa untuk terus meningkatkan kemampuan dalam pelajaran bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Arini, N.W. (2006). Pengembangan Media untuk Pembelajaran Tenses pada Jenjang Pendidikan Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 2(1), 95-101.
Harmer, J. (2007). The Practice of English Language Teaching (4th Ed). Cambridge: Pearson LongmanÂ
Kamal.(2008). Kendala Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Surabaya: UNESA
Maxon, M. (2009). Teaching English as a Foreign Language for Dummies. England: John Wiley & Sons, Ltd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H