Mohon tunggu...
Aris Risnandar
Aris Risnandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berintegrasi, melampaui keterbatasan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Merangkai Indonesia Melalui Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045

15 September 2023   15:00 Diperbarui: 15 September 2023   15:03 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarana transportasi pun tidak luput dari pembangunan, berbagai sarana seperti bandara dibangun demi konektivitas antar pulau dapat dengan mudah dilakukan. Bandara seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin, Husein Sastranegara, Halim Perdana Kusuma menjadi contoh betapa pentingnya konektivitas antar pulau demi mempercepat waktu tempuh ke berbagai tempat di Indonesia.

Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan pada era Reformasi, pada masa pemerintah Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, pembangunan infrastruktur berhasil membangun Jembatan Barelang di Kepulauan Riau, tidak hanya berfokus terhadap pemulihan ekonomi pasca Reformasi, BJ Habibie pun menuangkan pemikirannya dalam bentuk pemerataan pembangunan dari pinggiran dan tidak terfokus di satu wilayah saja.

Pada era Abdurrahman Wahid, Pembangunan infrastruktur berhasil menghasilkan Bendungan Wonorejo di Tulungagung, Jawa Timur serta Bendungan Bilibili di Gowa, Sulawesi Selatan sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan pembangkit listrik tenaga air.

Sejalan dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri berbagai pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Kahayan di Kalimantan Tengah merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kota Palangkaraya juga sebagai bukti pemerataan pembangunan yang semakin merata. Bendungan Batutegi di Provinsi Lampung sebagai sarana irigasi dan memperkuat ketahanan air juga merupakan infrastruktur yang selesai di era pemerintah Megawati Soekarnoputri.

Berbagai pembangunan juga diteruskan pada era Presiden Susilo Bambang Yodhoyono, presiden kelima Republik Indonesia ini banyak sekali melakukan pembangunan infrastruktur yang di antaranya dapat kita lihat hasil pembangunannya sampai saat ini. Pembangunan Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 km merupakan tol pertama di Bali yang dibangun untuk mempermudah mobilitas dan mempercepat waktu tempuh ke berbagai objek vital maupun wisata di Pulau Bali.

Pembangunan jalan nasional sepanjang 4.770 km berhasil dibangun dan dapat dinikmati oleh masyarakat sampai saat ini, 420 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Pulau Jawa-Bali pun berhasil dibangun di era pemerintah Susilo Bambang Yodhoyono sebagai bukti pemerataan pembangunan di Indonesia.

Berbagai infrastruktur lainnya seperti Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Nusa Tenggara Barat demi menunjang pariwisata Indonesia di Pulau Lombok dibangun dengan menawarkan keindahan baharinya yang memesona,

Pada masa pemerintahan Joko Widodo, pembangunan infrastruktur kembali menjadi sebuah program nasional dengan skala prioritas, sesuai dengan Nawacita yang dikemukakannya dalam sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Nawacita menjadi kompas petunjuk dan penuntun kebijakan pemerintah yang akan diambil lima tahun mendatang.

"Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan." (Nawacita Presiden Joko Widodo ke-3)

Nawacita yang dikemukakan Presiden Joko Widodo juga menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), mengenai pembangunan yang mengarah kepada pemerataan pembangunan yang belum dijangkau oleh pembangunan dengan dibukanya berbagai infrastruktur berupa dibangunnya jalan untuk mempercepat mobilitas masyarakat di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), akses akan transportasi berupa darat, laut, maupun udara, serta kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi di era keterbukaan ini.

Pembangunan infrastruktur juga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja, melalui Nawacita yang dikemukakannya, Joko Widodo menginginkan pembangunan tidak hanya berpusat di pulau Jawa melainkan merata di seluruh penjuru Indonesia. Daerah-daerah yang menjadi fokus utama dalam pembangunan ini merupakan daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan daerah yang masuk ke dalam daerah 3T.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun