Mohon tunggu...
Aris  Pulsar
Aris Pulsar Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler, Writer

Enjoy Life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penghianat atau Pahlawan

28 Agustus 2022   10:49 Diperbarui: 28 Agustus 2022   10:54 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Ya Allah,Amir tidak hati hati memasang foto ini kembali " Hela ibu nya melepas keterkejutannya.

Dalam perjalanan menuju rumah Paman Ridwan,  tak banyak mereka berbincang, Amir masih diliputi rasa penasaran apa yang akan dibicarakan oleh pamannya nanti, Beberpa kilometer sudah dilewati. Amir merasa keanehan mengapa jalan yang di ambil Umar bukan jalan biasa yang sering dilewatinya, Namun Amir tidak mau bertanya karena suasana hatinya sedang diliputi bayangan Nadya.

Tak lama kemudian mereka berdua dihadang oleh kelompok orang bersenjata lengkap berpakaian militer. Mereka berdua berhenti dan dilakukan pemeriksaan.

Salah seorang dari kelompok tersebut memerintahkan anggotanya untuk memisahkan mereka berdua.

" Yang ini bawa ke dalam duluan " Sambil menunjuk Amir kepada anggotanya

" Yang satu lagi bawa dengan jalan yang lain!".

Mereka berdua dibawa kebelantara hutan oleh kelompok tersebut dengan dibagi dua group.

" Apa salah saya Pak,?" Amir bertanya setelah setengah hari berjalan

"Kamu diam atau moncong senjata ini yang akan menjawab" Jawab salah seorang dari group tersebut.

Amir terdiam dengan wajah yang pucat ketakutan, di tambah dengan perut yang sudah mulai lapar sehingga Langkah kaki Amir mulai gontai. Tanpa bicara group tersebut terus berjalan menanjak, bila Amir berhenti sejenak maka mereka mendorong Amir dengan sepatu bootnya.

Sayup azan magrib terdengar lirih terkadang jelas seiring datangnya angin lalu hilang. Mereka ahirnya berhenti. Mungkin ini tempat tinggal merea piker amir dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun