Dalam sejarah peradaban Kota Roma, pernah populer ungkapan bernada satire ‘panem et circenses’ (roti dan sirkus), yang menyiratkan bahwa hanya kedua hal inilah yang dibutuhkan untuk memuaskan orang miskin di Roma.
Adakalanya hukum digunakan untuk menindas hingga puas, adakalanya hukum dijadikan obat penenang para tertindas yang mulai beringas menyerang penguasa yang (masih) belum puas. Hukum yang bertujuan menciptakan keteraturan, kini dikendarai secara tidak beraturan oleh orang-orang yang berkuasa membuat aturan.
Kita yang bergantung dan mengikatkan diri pada hukum, seolah tak peduli dengan dekadensi hukum itu sendiri. Seperti ada satu kekuatan tak tersentuh dan tak terlihat namun terasa memaksa kita untuk membayangkan kota Roma dalam rupa taman Firdaus. Semakin larut kita dalam delusi kesempurnaan Kota Roma, semakin kita mbalelo di jalan menuju kesana.
Jangan khawatir, banyak jalan menuju Roma!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI