Kita adalah orang-orang kecil
Pita-pita mungil dan sekian janji usil
Adalah makanan ringan bagai penyicil
Kelakar duniawi penguasa pekik
Harus diakali serentetan perih
Dari tanah, air dan udara
Miskin adalah materi
Penuh akan persepsi
Asumsi-asumsi yang sudah basi
Demi makan sehari-hari
Tulislah beberapa puisi
Lalu kau menerka janji-janji
Dan makananmu hari ini
Makanan hampa pelarian diri
Mengetuk-ngetuk keadilan
Dari lapar kerongkongan
Akhirnya kentuk berontak
Lalu hatiku berobat ke puskesmas
Bekal nasihat dan keadaan
Aku barulah nekat
Kita orang kecil, Jadi besar
Harus dengan cara bar-bar
Lancarkan situasi
Tajamkan puisi-puisi
Anak-anak serjana tinggi
Biarkan mereka pada berdiri
Kita orang-orang kecil
Lahan dirampas kita harus ludahi
Kerja tak ada masih bisa mengebuli
Makan tak ada masih bisa tanam-tanami
Salah siapa janji-janji
Hampa luruh tak ada bukti
Jangan salahkan kami
Hancur runtuhnya demokrasi
Pendidikan tak mumpuni
Materi tak tercukupi
Tiap hari minum kopi
Tapi hidup seperti mati
Belum lagi arus globalisasi
Miskin kami harus diadili
Perempuan mungil sudah jadi pelacur
Anak-anak sedang digembala menjadi pengamen
Tuhan, adakah dompet dicelanamu?
Bolehkan aku copet barang sebentar?
Nanti bisa kutebu dosaku
Dengan uang dosa hasil korupsi penguasa
Tuhan, lihatlah rumah kami dibabat habis
Alam ciptaanMu dirampas pula
Tuhan, aku mau mengaku masih manusia
Tapi mereka itu siapa Tuhan?
Bentuk sama pikiran tapi hati tak ada
Tuhan, maafkan kami mengakali
Dosa-dosa demi sesuap nasi
Narkoba jadi saksi bisu kami
Adalah bungkam yang terbenam
Tuhan, maafkan hamba mengakali kecurangan-kecurangan ini
Huru-hara dinegeri ini
Siasat siapa Tuhan?
Lalu kami ini siapa Tuhan?
Pendidikan tak pantas juga ditindas
Tak seperti mereka, pendidikan ada tapi tak punya hati
Lantas kami ini apa?
Kami berdosa lalu mereka apa? Siapa? Tuhan
Aku jahatkah?
Setangkai bungaku yang remuk dan air mata yang mengucur dimalam itu
Mengadu padamu sebab apa Tuhan?
Maafkan hambamu mengakali
Salah benar selama ini
Telah menjadi barang murahan
Tawar menawar dan pembenaran yang tak karuan
Lalu atas dosa kami Tuhan?
Hamba mengadu
Kami manusia dan korban globalisasi dan asasi-asasinya
Maafkan miskin iman kami
Yang menawar mahal bagi hatiÂ
Tuhan tolong diskonkan nama-nama kami
Agar namaMu tak menjadi barang murahan yanh disemaykan dalam sumpah serapah sampah
Oleh mereka yang katanya Manusia
# MesinKetik