Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sugali, Sebuah Cerpenisasi Lagu Iwan Fals

28 Maret 2012   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1332929439861047905

Sudah kuduga kata-kata itu akan muncul. Di malam peyergapan itu, aku memang sengaja mengundangnya ke suatu tempat, hanya untuk menjauhkannya dari maut. Aku memang ingin melihatnya selamat dan tetap hidup, baik tertangkap atau tetap buron, walaupun itu mengingkari tugas polisi semacamku. Itu saja. Untuk menyelamatkannya seorang diri aku masih mampu, tapi tidak untuk seluruh anggota komplotannya.

"Jika begitu, lari dan sembunyilah! Biarkan saja orang-orang membicarakan ketakutanmu dalam persembunyian seperti seorang pengecut, asal bukan kematianmu!"

Pistolnya meletus di akhir kata-kataku. Bukan diarahkan padaku karena tangannya terangkat dan peluru melesat ke udara. Lalu seperti sebuah adegan melodrama yang membuatku menangis, tanpa mengatakan apapun lagi dia melontarkan pistolnya jauh-jauh dan pergi begitu saja.

Itulah Sugali, seorang lelaki yang menjadi buronan polisi nomer satu. Dia adalah pamanku, adalah adik bapakku. Seorang yang selama ini justru kulindungi dengan wewenangku karena mengingat budinya yang besar di masa lalu.

Entah kemana perginya, tidak pernah lagi aku mendengar namanya sejak pertemuan kami yang terakhir di malam itu.

O, bisik jangkrik di tengah malam tenggelam dalam suara letusan

Kata berita di mana-mana tentang Sugali tak tenang lagi dan lari sembunyi ...

Cigugur, 26 Maret 2012

-          dikembangkan dari sebuah lagu karya Iwan Fals, "Sugali".

-          Kata dan kalimat yang tercetak miring diambil dari syair lagu aslinya dengan sedikit perubahan di beberapa kata untuk menyesuaikan dengan konteks kalimat pada cerita.

1332929439861047905
1332929439861047905

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun