"Karena itu, kita harus bergotong royong untuk terus membumikan Pancasila. Ada tiga cara yang dapat dilakukan yaitu: pertama, menggunakan politik untuk menjadikan masyarakat Indonesia yang berdaulat dalam berbangsa dan bernegara. Sebab, jika tidak, bangsa Indonesia akan terbawa arus globalisasi. Kedua, harus mampu menjadikan bangsa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri. Dan ketiga, menjadikan bangsa Indonesia berkepribadian di bidang budaya," begitu pesan Bung Karno.
Mendengar pesan yang disampaikan Bung Karno, saya lantas teringat arahan Presiden Joko Widodo baru-baru ini untuk membumikan Pancasila kepada seluruh penyelenggara negara melalui pemasukan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan Kementerian/Lembaga.Â
Dalam membumikan Pancasila, Presiden Joko Widodo juga menekankan mengeni perlunya membanjiri ruang-ruang publik dengan narasi-narasi ideologi Pancasila menggunakan media komunikasi yang tepat dan melalui hal-hal yang disukai generasi muda seperti musik, film, olahraga dan kuliner. Presiden mewanti-wanti agar kita jangan sampai kalah dengan upaya penyebarluasan ideologi lain yang narasi-narasi telah membanjiri ruang-ruang publik, khususnya di media sosial dan aplikasi-aplikasi percakapan online. Â Â
Belum sempat saya menanggapi penjelasan Bung Karno yang terakhir, tiba-tiba suara azan terdengar dari aplikasi Muslim Pro di telepon genggamku yang mengingatkan waktu Ashar sudah tiba. Astagfirullahaladzim ... rupa-rupanya seusai sholat dzuhur tadi dan kembali ke ruangan kerja, saya justru tertidur di kursi kerja.
Saat tertidur tersebut rupanya aku bermimpi berjumpa dan berbincang-bincang dengan Bapak Bangsa dan Proklamator Kemerdekaan RI Sukarno atau Bung Karno. Â Aku tentu saja sangat senang bisa berjumpa dengan Bung Karno dan berdialog meski dalam mimpi.
Bung Karno adalah sosok inspiratif. Ibarat sumur, Bung Karno adalah sebuah sumur yang dalam dengan air di dalamnya yang tidak pernah ada habisnya. Meski Bung Karno telah tiada, namun pemikiran-pemikirannya tidak akan pernah kering untuk dikaji, dibahas dan dituliskan.
Bekasi, 6 Juni 2020
Tulisan dibuat dalam rangka memperingati hari kelahiran Bung Karno 1 Juni 1901
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H