Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melongok Mobil Buatan Tiongkok di Auto China Show 2014

28 April 2014   13:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat mobil-mobil buatan Tiongkok dalam pameran ini, kita layak iri menyaksikan keyakinan dan strategi para produsen mobil Tiongkok untuk bisa bersaing dengan produsen mobil kelas dunia yang sudah jauh mendominasi pasar dunia. Saya perhatikan bahwa strategi yang mereka gunakan adalah bukan dengan bersainghead-to-head dengan produsen mobil kelas dunia, tetapi mencoba memanfaatkan peluang yang ada dengan menyasar konsumen kelas menengah baru yang menginginkan mobil bagus namun berharga lebih murah. Kemudian melalui suatu program terpadu dan terukur, mereka terus mengembangkan kualitas produksi otomotif yang dihasilkan.

Di atas kertas sebenarnya Indonesia juga memiliki konsep yang sama. Seperti dikatakan Delegasi RI pada pertemuan “20th APEC Automotive Dialogue 2014” di Beijing 23-25 April 2014, Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan produksi kendaraan murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) dan rendah emisi karbon (Low Carbon Emission Program/LCEP) dimana konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit satu liter untuk jarak tempuh 20 km bagi kendaraan berkapasitas isi silinder 980-1.200 cc atau, bahan bakar lain yang setara dan untuk motor bakar nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.

Melalui kendaran murah dan irit bahan bakar, diharapkan adanya dukungan pengembangan struktur industri komponen otomotif guna mendorong investasi di dalam negeri dan meningkatkan kemandirian teknologi otomotif berkualits dan aman serta ramah lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu saja tidak bisa dilakukan hanya melalui program pencitraan semata, namun harus melalui suatu program yang jelas dan terukur dengan melibatkan semua pelaku industri otomotif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun