Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melongok Mobil Buatan Tiongkok di Auto China Show 2014

28 April 2014   13:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_304828" align="aligncenter" width="640" caption="Para model dengan mobil produk Changan Motor di Auto China 2014 / Foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption]

Untuk ke-13 kalinya pameran mobil dua tahunan yang dikenal sebagai Beijing International Automotive Exhibition atau Auto China Show kembali digelar di Beijing dari tanggal 21-29 April 2014. Pameran yang dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong peningkatan industri otomotif Tiongkok ini diikuti oleh hampir seluruh produsen otomotif terkemuka di dalam dan luar negeri Tiongkok. Lebih dari 1.000 mobil baru ditampilkan dalam pameran selama 10 hari tersebut, mulai dari sedan mewah hingga kendaraan ramah lingkungan.

Berbeda dengan pameran mobil di Jakarta yang didominasi oleh produk otomotif luar negeri, dalam pameran mobil di Beijing ini para pengunjung dapat menjumpai produk-produk otomotif anyar buatan produsen otomotif dalam negeri seperti Dongfang, Geely, Changan, Chery, BYD, Lifan, Yuhu, Changfeng, SAIC Motor, JAC, Great Wall, Roewe dan sebagainya. Para produsen otomotif lokal ini menampilkan beragama kendaraan otomotif buatan mereka mulai dari kendaraan biasa hingga mewah, dari kendaraan pengangkut ringan hingga truk alat berat.

Semua produk otomotif buatan dalam negeri RRT tersebut siap bersaing dengan produk luar negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen otomotif di Tiongkok yang sangat besar dimana pada tahun 2013 saja diperkirakan mencapai angka 22 juta penjualan, melebihi angka penjualan mobil di AS.

[caption id="attachment_304829" align="aligncenter" width="640" caption="Sedan Geely-Emgrad EC8 untuk pertemuan APEC 2014 / Foto oleh Aris Heru Utomo"]

13986411851115382507
13986411851115382507
[/caption]

Bahkan untuk memperlihatkan kesiapannya bersaing dengan produsen mobil luar negeri, produsen otomotif Geely mendukung penyelenggaraan pertemuan APEC 2014, dimana RRT menjadi tuan rumah, dengan menyiapkan mobil khusus bagi para menteri dan pemimpin anggota APEC. Geely menyiapkan mobil sedan Geely-Emgrad EC8 untuk tumpangan para menteri dan pemimpin negara anggota APEC. Dari segi tampilan dan kemewahan interior, Geely-Emgrand EC8 sepertinya tidak kalah dengan model terbaru sedan Toyota Camry 2014.5.

[caption id="attachment_304830" align="aligncenter" width="640" caption="Mobil VIWA buatan produsen gabungan Dongfeng-Nissan / Foto oleh Aris Heru Utomo"]

1398641252682079004
1398641252682079004
[/caption]

Kendaraan lain yang menarik perhatian adalah mobil sedan buatan produsen gabungan Dongfeng-Nissan yang diberi nama VIWA, sebuah kendaraan listrik bergaya futuristik. Pertama kali dipamerkan pada pameran mobil di Shanghai tahun 2013, mobil ini diklaim hemat energi karena hanya membutuhkan 6 liter bahan bakar minyak untuk jarak 100 km atau rata-rata 16 km/liter. Selain memproduksi VIWA, Dongfeng juga memproduksi mobil sedan dan SUV lain untuk menyasar kelas menengah di Tiongkok.

[caption id="attachment_304831" align="aligncenter" width="538" caption="Lifan 330 mobil gabungan Mini dan Fiat 500L"]

1398641300721718225
1398641300721718225
[/caption]

VIWA bukanlah satu-satunya kendaraan buatan produsen mobil Tiongkok yang memiliki konsep mobil listrik, karena ada pula LIFAN 330 yang menyerupai gabungan mini dan Fiat 500L. Selain itu ada mobil limousine buatan Changan Motor yang diklaim berharga murah karena dijual mulai dari harga US$ 18 ribu atau sekitar 200 juta rupiah.

[caption id="attachment_304832" align="aligncenter" width="640" caption="Limousine produksi Changan Motor / Foto oleh Aris Heru Utomo"]

1398641344162077512
1398641344162077512
[/caption]

Melihat mobil-mobil buatan Tiongkok dalam pameran ini, kita layak iri menyaksikan keyakinan dan strategi para produsen mobil Tiongkok untuk bisa bersaing dengan produsen mobil kelas dunia yang sudah jauh mendominasi pasar dunia. Saya perhatikan bahwa strategi yang mereka gunakan adalah bukan dengan bersainghead-to-head dengan produsen mobil kelas dunia, tetapi mencoba memanfaatkan peluang yang ada dengan menyasar konsumen kelas menengah baru yang menginginkan mobil bagus namun berharga lebih murah. Kemudian melalui suatu program terpadu dan terukur, mereka terus mengembangkan kualitas produksi otomotif yang dihasilkan.

Di atas kertas sebenarnya Indonesia juga memiliki konsep yang sama. Seperti dikatakan Delegasi RI pada pertemuan “20th APEC Automotive Dialogue 2014” di Beijing 23-25 April 2014, Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan produksi kendaraan murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) dan rendah emisi karbon (Low Carbon Emission Program/LCEP) dimana konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit satu liter untuk jarak tempuh 20 km bagi kendaraan berkapasitas isi silinder 980-1.200 cc atau, bahan bakar lain yang setara dan untuk motor bakar nyala kompresi (diesel) kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.

Melalui kendaran murah dan irit bahan bakar, diharapkan adanya dukungan pengembangan struktur industri komponen otomotif guna mendorong investasi di dalam negeri dan meningkatkan kemandirian teknologi otomotif berkualits dan aman serta ramah lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu saja tidak bisa dilakukan hanya melalui program pencitraan semata, namun harus melalui suatu program yang jelas dan terukur dengan melibatkan semua pelaku industri otomotif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun