Gunung yang juga dikenal dengan nama Gunung Abiyoso ini memiliki banyak petilasan dan sangat populer dikalangan para pegiat spiritual. Tentu saja saya tidak masuk ke dalam Pertapaan Eyang Abiyoso karena tujuan saya kesini bukan untuk berziarah, namun untuk menikmati keindahan alam gunung ini.
Pos 5 Abiyoso - Pos 6 Petilasan Soekarno
Menurut keterangan dari seorang pendaki yang turun, puncak Natas Angin masih 1 jam 30 menit perjalanan lagi dari Pos 5. Ternyata masih jauh. Pikirku sudah dekat.
Melanjutkan perjalanan, kembali saya disuguhi tanjakan yang cukup menantang. Namun kali ini suasananya jauh berbeda. Saya memasuki hutan yang cukup rapat dengan trek tanah bercampur dengan akar-akar pepohonan yang menyembul ke permukaan tanah. Langkah kaki pun wajib hati-hati agar tak tersandung. Udara sejuk memberi rasa nyaman di badan ini.Â
Pukul 12:58 saya tiba di Pos 6 Petilasan Soekarno. Di sini ada beberapa pohon yang cukup besar dan sebuah bangunan kecil. Dari luar saya melongok ke dalam, sepertinya tempat untuk orang bertapa, pikirku.
Pos 6 Petilasan Soekarno - Jalur Naga - Puncak Natas AnginÂ
Setelah melewati Pos 6 semangat saya pun semakin bertambah. Puncak Natas Angin sudah semakin dekat.
Singkat cerita, saya sudah sampai di Jalur Naga. Disini ada tulisan "Puncak Bayangan" yang berada pada ketinggian 1.374 Mdpl. Panorama alam pegunungan dari atas sini baru terlihat sangat indah.
Jalur Naga berupa trek sempit yang ditumbuhi ilalang. Kanan kirinya jurang yang dalam. Untunglah disebelah kiri ditumbuhi pepohonan yang agak tinggi sehingga bisa melindungi pendaki dari terpaan angin kencang. Namun tetaplah harus berhati-hati ketika melintas.Â